OHIO, (Panjimas.com) – Departemen Kehakiman AS, pada Rabu (23/11) menjatuhi hukuman 20 tahun penjara kepada seorang pria asal Ohio Amerika Serikat (AS) yang mengaku berencana untuk mengeksekusi seorang pejabat pangkalan militer AS, serta berencana menyerang kantor polisi setempat dengan senjata api dan bom molotov, dilansir Middle East Monitor.
Pria asal Ohio AS itu bernama Munir Abdulkader, berusia 22 tahun, Ia tinggal di pinggiran Cincinnati West Chester. Munir menurut dokumen pengadilan AS dilaporkan telah menjadi pendukung kelompok Islamic State (IS).
Abdulkader mengaku bersalah pada tanggal 24 Maret dalam upaya percobaan pembunuhan atas seorang pegawai pemerintah AS, Ia dituntut pula karena mendukung kelompok IS, yang dikategorikan organisasi teroris asing oleh pihak berwenang AS, Munir Abdulkader juga dihukum atas kepemilikan senjata api ilegal.
Hakim Distrik AS Michael Barrett di Cincinnati memutuskan hukuman penjara, dan memerintahkan Abdulkader tetap berada di bawah dalam pengawasan pihak berwenang AS selama hidupnya.
Jaksa penuntut umum sebelumnya meminta Hakim memberikan sanksi hukuman 25 tahun penjara, Namun Hakim akhirnya memvonis Abdulkader dengan 20 tahun penjara.
Seorang pengacara publik federal AS yang mewakili Abdulkader tidak segera menanggapi permintaan komentar pasca vonis Hakim tersebut.
Abdulkader, resmi menjadi warga negara AS pada tahun 2006. Ia menjadi mahasiswa di Xavier University.
Munir Abdulkader pada Juli 2014 menyatakan dukungannya pada kelompok Islamic State (IS) melalui akun Twitternya, termasuk keinginannya untuk mati syahid, demikian menurut Jaksa.
Terdakwa juga terbukti berkomunikasi secara elektronik dengan Junaid Hussain, seorang anggota Islamis State (IS) yang mendorongnya untuk melakukan serangan di Amerika Serikat, kata Jaksa.
Hussain adalah seorang hacker Inggris yang menurut laporan pejabat AS dan Eropa telah dianggap sebagai ahli komputer terbaik Islamic State (IS) di Suriah, Hussain merupakan pendukung model serangan “lone wolf”, sebelum Hussain kehilangan nyawanya pada Agustus 2015 akibat serangan drone AS.
Jaksa mengatakan Abdulkader berencana untuk membunuh pejabat militer di rumahnya, kemudian Ia berencana merekam video pembunuhan itu sehingga dapat digunakan dalam propaganda IS. Jaksa mengklaim Abdulkader juga berencana menggunakan senjata api dan bom molotov untuk menyerang sebuah kantor polisi di daerah Cincinnati.
Munir Abdulkader (22 tahun) ditangkap pada tanggal 21 Mei 2015, tepat pada hari yang sama dimana ia berhasil mendapatkan senapan serbu AK-47, demikian menurut dokumen pengadilan AS.
Kasus ini publik AS melawan Abdulkader ini dipersidangkan oleh Pengadilan Distrik AS, tepatnya Distrik Selatan Ohio, dengan nomor kasus No. 16-cr-00019. [IZ]