ALEPPO, (Panjimas.com) – Setidaknya 17 warga sipil tewas dan 30 lainnya menderita luka-luka akibat serangan udara yang dilakukan oleh rezim Syiah Nushairiyah Bashar al-Assad dan militer Rusia di Aleppo pada hari Ahad (27/11), demikian pernyataan seorang pejabat pertahanan sipil Suriah.
Pejabat pertahanan sipil Hussein Misri mengatakan operasi pengeboman telah menargetkan desa Anjara, di pedesaan Aleppo Barat, yang dikendalikan kubu Oposisi Suriah.
Hussein Misri menegaskan jumlah korban jiwa dalam pemboman tersebut.
“Sebuah pesawat tempur milik Rusia menargetkan pemukiman di desa Anjara, yang dikuasai oposisi, di wilayah pedesaan Aleppo Barat dengan bom,” ujarnya.
Lebih dari 508 warga sipil dilaporkan tewas dan 1.871 korban lainnya terluka akibat serangan-serangan rezim Assad di Aleppo timur sejak pertengahan November.
Dalam 10 hari terakhir, semua Rumah Sakit dan fasilitas medis berhenti beroperasi karena serangan terus dilancarkan pasukan Assad, sementara itu pembelajaran di sekolah-sekolah juga terganggu.
Sejak awal 2011, Suriah telah menjadi medan pertempuran, ketika rezim Assad menumpas aksi protes pro-demokrasi dengan keganasan tak terduga — aksi protes itu 2011 itu adalah bagian dari rentetan peristiwa pemberontakan “Musim Semi Arab” [Arab Spring].
Sejak saat itu, lebih dari seperempat juta orang telah tewas dan lebih dari 10 juta penduduk Suriah terpaksa mengungsi, menurut laporan PBB.
Sementara itu Lembaga Pusat Penelitian Kebijakan Suriah (Syrian Center for Policy Research, SCPR) menyebutkan bahwa total korban tewas akibat konflik lima tahun di Suriah lebih mencapai angka dari 470.000 jiwa. [IZ]