PARIS, (Panjimas.com) -“Paris akan menjadi tuan rumah pertemuan tingkat tinggi antara negara-negara yang mendukung kubu oposisi Suriah moderat pada awal Desember,” demikian pernyataan Menteri Luar Negeri Prancis, dilansir Anadolu.
Menlu Perancis, Jean-Marc Ayrault mengatakan rezim Assad dan sekutu-sekutunya melancarkan “perang total” terhadap wilayah-wilayah yang kini dikendalikan kubu oposisi Suriah.
Amerika Serikat, Perancis, Jerman, Italia, Inggris dan Turki akan hadir dalam pertemuan tingkat tinggi itu, Selain itu beberapa negara Arab seperti Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab dan Yordania juga berkomitmen hadir dalam pertemuan di Paris.
“Sekarang ini, 1 juta warga Suriah dikepung. Bukan hanya di Aleppo, tapi di Homs, Ghouta dan Idlib, dan itulah realitas situasi di Suriah,” kata Ayrault kepada para wartawan setelah pertemuan Kabinet mingguan.
“Perancis mengambil inisiatif untuk menghadapi strategi perang total oleh rezim dan sekutunya ini, mereka mengambil keuntungan dari ketidakpastian saat ini di Amerika Serikat,” imbuhnya.
Ayrault mengatakan Ia telah mengundang “negara-negara yang bersahabat dengan terciptanya demokrasi di Suriah serta kubu oposisi Suriah yang demokratis”, untuk mengambil bagian dalam pertemuan di Paris tersebut.
Menlu Perancis ini menyerukan bahwa masyarakat internasional harus berhenti menghindari perhatiannya atas “realitas mengerikan”, tentang apa yang terjadi di Suriah, terutama di kota Aleppo.
Serangan-serangan udara rezim Assad dan sekutunya telah menewaskan lebih dari 320 warga sipil – termasuk perempuan dan anak-anak – di Aleppo, hanya dalam enam hari terakhir pekan lalu, demikian menurut pejabat pertahanan sipil setempat.
“Ini sangat mendesak, bahwa kita harus bereaksi,” kata Ayrault.
Sejak awal 2011, Suriah telah menjadi medan pertempuran, ketika rezim Assad menumpas aksi protes pro-demokrasi dengan keganasan tak terduga — aksi protes itu 2011 itu adalah bagian dari rentetan peristiwa pemberontakan “Musim Semi Arab” [Arab Spring].
Sejak saat itu, lebih dari seperempat juta orang telah tewas dan lebih dari 10 juta penduduk Suriah terpaksa mengungsi, menurut laporan PBB.
Sementara itu Lembaga Pusat Penelitian Kebijakan Suriah (Syrian Center for Policy Research, SCPR) menyebutkan bahwa total korban tewas akibat konflik lima tahun di Suriah lebih mencapai angka dari 470.000 jiwa. [IZ]