BEKASI, (Panjimas.com) – Wakil Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) KH. Mishbahul Anam meyakini bahwa rencana aksi bela Islam jilid III tetap berjalan walau banyak penggembosan.
Dirinya menyatakan bahwa GNPF MUI menerima banyak laporan bahwa masyarakat di daerah mengaku diancam agar tidak mengikuti aksi damai bela Qur’an pada 2 Desember 2016.
“Tapi sedikitpun kami tidak gentar,” tegasnya dalam kegiatan Ta’lim bulanan di halaman Radio Dakta, Ahad (27/11).
Menurutnya, PO Bus di berbagai daerah diancam agar tidak mengangkut atau menyewakan armadanya demi kepentingan umat Islam pada Desember mendatang. Ia menambahkan bahwa cara-cara penggembosan macam ini justru hanya menambah semangat umat untuk datang ke Jakarta membela Islam.
“Bahkan ada pengusaha Bus yang sampai diancam penjara jika Busnya digunakan untuk mengangkut peserta aksi 212,” tuturnya
Selaku perwakilan GNPF MUI, KH. Misbahul Anam juga mengajak masyarakat agar turut mendukung aksi yang diprediksi akan menjadi sejarah shalat Jum’at terbesar di Indonesia. Sebab momen tersebut adalah kesempatan besar bagi umat Islam untuk menunjukkan keberpihakannya kepada yang Hak. [RN/eza]