SOLO, (Panjimas.com) – Masyarakat Kratonan Serengan dan LUIS (Laskar Umat Islam Surakarta) mendatangi rumah Presiden Jokowi di daerah Banyuanyar Banjarsari Solo untuk memberikan sepucuk surat yang berisi penolakan pendirian Rumah Sakit Siloam yang kental dengan kristenisasi. Jumat, (25/11).
Sebelumnya, sejumlah masyarakat dan LUIS melakukan unjuk rasa didepan tanah kosong yang rencananya akan di bangun RS Siloam. Selain memasang sejumla spanduk penolakan peserta aksi juga melakukan orasi.
Usai berunjuk rasa, massa kemudian bergeser ke arah Solo utara tempat dimana rumah Presiden Jokowi berada.
Ditempat tersebut perwakilan massa ditemui salah seorang anggota Paspampers bernama Andika.
Endro Sudarsolo selaku Humas LUIS menjelaskan bahwa aksi ini dilakukan lantaran pihak RS Siloam nekad melanjutkan pembangunan. Padahal dari warga sendiri dan bantu LUIS sudah melakukan gugatan perdata dan sudah didaftarkan ke pengadilan.
“Melalui aksi ini kami berharap Presiden Jokowi yang juga berasal dari Solo bisa mendengarkan aspirasi masayarakat Kratonan yang keberatan dengan berdirinya RS Siloam” ujar Endro Sudarsono.
Segala upaya sudah dilakukan warga dan Umat Islam Solo untuk menolak mulai dari aksi untuk rasa, mendatangi Balikota, DPRD namun dalam kenyataanya Pemkot Surakarta tutup mata tutup telinga dengan persoalan tersebut. Meski dari fakta dilapangan banyak pelanggaran yang dilakukan.
Dalam surat itu LUIS menjelaskan bahwa PT Manyala Harapan harus menghentikan pembangunan karena kasus ini sudah masuk PTUN Semarang.
LUIS juga mengajukan gugatan terhadap Walikota Surakarta FX Hadi Rudyatmo karena ceroboh dalam memberikan ijin. [RN]