JAKARTA (Panjimas.com) – Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKS, M Nasir Djamil, S.Ag, M.Si, mengapresiasi masyarakat yang melakukan Aksi Bela Islam untuk menuntut ditegakkan keadilan, terkait kasus penistaan agama yang dilakukan Ahok.
Ia menyebut gerakan tersebut, sebagai gerakan masyarakat madani, yang murni dilakukan untuk mengoreksi penegakkan hukum.
Uniknya, Nasir Djamil yang merupakan politisi PKS tersebut justru mengingatkan kepada masyarakat agar tidak banyak berharap pada partai politik.
“Saya terus terang saja, kita tidak boleh banyak berharap dengan partai politik. Saya ingin ingatkan, walaupun saya tokoh anggota partai politik, saya hanya ingin mengingatkan jangan banyak berharap pada partai politik,” kata Nasir Djamil dalam acara diskusi publik di Sekretariat PB HMI, Pasar Rumput, Jakarta Selatan, pada Senin (21/11/2016).
Mengapa demikian? Nasir Djamil mengungkapkan bahwa saat ini partai politik banyak disandera oleh berbagai hal.
“Banyak elit-elit partai politik disandera. Kami ini yang di bawah-bawah prajurit, kadang ingin menyerang, ‘eh jangan kenceng-kenceng’ ya sudah. Jadi ini persoalan,” ungkapnya.
Oleh sebab itulah gerakan masyarakat sipil seperti Aksi Bela Islam ini perlu dilakukan untuk mengontrol partai politik dan pemerintah.
“Partai politik itu kan hadir untuk menerjemahkan aspirasi masyarakat,” imbuhnya. [AW]