TEL AVIV, (Panjimas.com) – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Keamanan Umum Gilad Erdan mengatakan pada Rabu (23/11) bahwa Israel akan meminta bantuan Yunani, Kroasia, Siprus dan Turki untuk mengirim pesawat pemadam kebakaran untuk membantu Israel memadamkan kebakaran yang terus meluas dan menyebar di seluruh negaranya itu, dilansir Taznim News Agency.
Prakiraan cuaca pada hari Kamis (24/11) mengindikasikan berhembusnya angin kencang dan tingkat kelembaban rendah, sehingga dapat semakin memperparah kondisi kebakaran.
Para pejabat polisi Israel takut kebakaran terus menyebar luas. Pesawat Kepolisian Israel melancarkan puluhan serangan pemadam kebakaran ke titik-titik api pada Rabu (23/11), namun Mereka takut dan khawatir akan lonjakan aktivitas kebakaran pada Kamis (24/11) yang dapat memicu kebakaran semakin tak terkendali jauh di luar kemampuan Israel.
Sampai berita ini diwartakan, petugas pemadam kebakaran Israel dapat memadamkan amukan api di dekat daerah komunitas Nataf di Yerusalem, dan para kru penyelamat memperbolehkan warga untuk kembali ke rumah-rumah mereka. Sementara tim pemadam kebakaran terus bekerja keras untuk memastikan api tidak lagi melalap area dekat kota.
Pada hari Rabu (23/11), kebakaran juga terjadi di Karkom, di dekat Tiberias.
Pada pukul 5 sore pesawat Kepolisian membantu kru darat dengan sekitar 70 sorti, sehingga mencapai total puluhan jam terbang. Kru pemadaman udara menyebarkan sekitar 30 meter kubik zat anti-api dan 200 ton cairan untuk memadamkan kebakaran.
Selain itu, Direktur Otoritas Taman dan Wisata Alam Israel Shaul Goldstein mengatakan para Inspektur telah membantu kru dalam pertempuran melawan titik-titik kebakaran di Zichron Yaakov dan Nataf, sejak Selasa (22/11). Sejauh ini, kebakaran telah menghancurkan ribuan hektar rerumputan liar.
“Ini adalah adegan yang sangat mengerikan untuk dilihat,” kata Goldstein saat Ia memantau situs pada satu titik kebakaran. “Seluruh dunia telah terbakar. Hewan dan tanaman dunia yang kaya tidak lagi mampu kami keelola untuk lindungi. Lebih dari hukuman yang harus dijatuhkan kepada pelaku yang bertanggung jawab, kita harus memberikan penjelasan yang mendalam kepada publik. Kebakaran ini tidaklah ditakdirkan.
“Selama 2 tahun terakhir Otoritas Taman dan Alam Israel telah membangun lebih dari 1.000 dunam sebagai garis penyangga dengan biaya NIS 600.000 ($ 154.600 dollar) … Saya meminta pemerintah untuk mendanai pembentukan garis-garis penyangga dan dana tambahan untuk mengelola mereka di daerah terbuka,” imbuh Goldstein. [IZ]