JEDDAH, (Panjimas.com) – Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengutuk keras serangan terus menerus terhadap warga sipil di kota Aleppo, Suriah di mana ratusan orang telah tewas sementara korban lainnya menderita luka-luka, akibat memburuknya situasi kemanusiaan yang sudah parah di kota itu.
Sekretaris Jenderal OKI Dr Yousef Al-Othaimeen menyerukan masyarakat internasional untuk turut campur tangan demi menghentikan pembunuhan dan pembantaian di daerah-daerah berpenduduk sipil tersebut.
“Penembakan dan pengeboman terus menyasar sekolah-sekolah dan rumah-rumah sakit, ini merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional,” imbuhnya.
Al-Othaimeen menyerukan langkah-langkah yang diperlukan untuk gencatan senjata sehingga memungkinkan konvoi bantuan kemanusiaan menyalurkan pasokan makanan dan obat-obatan untuk warga Aleppo dan kota-kota Suriah lainnya, serta bagi warga-warga yang hidup di lingkungan pedesaan di Suriah.
Sekjen OKI juga menegaskan dukungan OKI untuk resolusi damai sebagai satu-satunya pilihan untuk memulihkan keamanan dan stabilitas Suriah dalam kerangka acuan yang telah disepakati, selain itu OKI juga mendukung resolusi yang relevan dari Dewan Keamanan PBB.
Sejak awal 2011, Suriah telah menjadi medan pertempuran, ketika rezim Assad menumpas aksi protes pro-demokrasi dengan keganasan tak terduga — aksi protes itu 2011 itu adalah bagian dari rentetan peristiwa pemberontakan “Musim Semi Arab” [Arab Spring].
Sejak saat itu, lebih dari seperempat juta orang telah tewas dan lebih dari 10 juta penduduk Suriah terpaksa mengungsi, menurut laporan PBB.
Sementara itu Lembaga Pusat Penelitian Kebijakan Suriah (Syrian Center for Policy Research, SCPR) menyebutkan bahwa total korban tewas akibat konflik lima tahun di Suriah lebih mencapai angka dari 470.000 jiwa. [IZ]