KAIRO, (Panjimas.com) – Pihak berwenang Mesir Senin lalu (21/11), menyita dana milik 46 orang dan 5 perusahaan dengan dugaan memiliki hubungan dengan kelompok Ikhwanul Muslimin [IM], demikian menurut sebuah Komisi pemerintah di Kairo.
Langkah penyitaan aset terbaru ini membawa jumlah total individu-individu yang dananya telah disita karena diduga terkait dengan Ikhwanul Muslimin mencapai angka lebih dari 1.370 orang selama tiga tahun terakhir.
Sementara itu untuk jumlah perusahaan dan LSM yang aset-asetnya disita karena dugaan berhubungan dengan Ikhwanul Muslimin [IM] mencapai angka 1.125 perusahaan dan LSM.
Dalam sebuah pernyataan resminya, komisi pemerintah yang bertugas menyita aset dan mengelola dana sitaan dari orang-orang dan perusahaan yang diduga terkait IM, juga mengumumkan telah menyita aset Mohamed Abdel-Gawwad, anggota IM terkemuka yang juga pernah menjadi Kepala Asosiasi Apoteker Mesir itu, mengutip laporan Anadolu.
Namun, Komisi pemerintah itu tidak menyebutkan nama-nama 45 orang lainnya yang dana-dananya baru saja disita.
Komisi tersebut menyatakan bahwa pihaknya telah menugaskan Kementerian Kesehatan Mesir untuk mengelola dana-dana serta aset-aset yang disita dari perusahaan-perusahaan farmasi yang diduga terkait Ikhwanul Muslimin, selain itu juga menjadikan aset sitaan LSM diduga terkait IM tersabut sebagai dana-dana untuk kepentingan publik Mesir.
Sementara itu Kementerian Sektor Bisnis Mesir juga ditugaskan mengelola aset-aset yang disita dari perusahaan-perusahaan real-estate yang diduga terkait Ikhwanul Muslimin..
Pada akhir tahun 2013, sekitar dua bulan setelah mantan Presiden Mohamed Morsi digulingkan dalam sebuah kudeta militer pimpinan Jenderal Abdel Fatah As-Sisi, Pengadilan Kairo secara resmi melarang organisasi Ikhwanul Muslimin dan mulai menyita semua aset-aset bergerak dan tidak bergerak yang terkait dengan organisasi Muslim terkemuka Mesir itu.
Seiring dengan kudeta militer itu, presiden pertama Mesir yang terpilih secara demokratis, Mohamed Morsi, saat ini mendekam di penjara di mana Ia menghadapi sejumlah tuduhan-tuduhan palsu, selain juga karena ia adalah salah satu pimpinan Ikhwanul Muslimin.
Berdasarkanputusan pengadilan tahun 2013 , pemerintah Mesir di awal tahun 2014 membentuk sebuah komisi untuk mengelola aset-aset yang disita dari IM, komisi itu dijuluki “Commission to Confiscate and Manage Muslim Brotherhood Funds”, (“Komisi untuk Menyita dan Mengelola Dana Ikhwanul Muslimin”).
Pada bulan Januari tahun ini, Komisi itu mengumumkan telah menyita lebih dari 5,5 miliar pound Mesir (sekitar $ 310 juta dollar AS) baik dari orang-orang, perusahaan-perusahaan dan LSM-LSM yang terkait dengan Ikhwanul Muslimin. [IZ]