BANDUNG, (Panjimas.com) – Tidak kurang seribu orang hadir dalam Aksi Solidaritas atas Aksi Pembantaian Muslim Rohingnya yang digelar Keluarga Besar Persis dan diikuti pula segenap elemen umat Islam di Jawa Barat Kamis, (24/11) yang digelar dalam aksi longmarch dari Pusdai menuju Gedung Sate, Kantor DPRD Provinsi Jawa Barat lalu ke pusat perbelanjaan BIP dan berakhir di Pusdai Jabar.
Aksi tersbut dilakukan sebagai bentuk keprihatinan serta kepedulian terhadap kaum muslimin di Myanmar yang dibantai tentara negara tersebut yang menimbulkan persoalan kemanusiaan berkepanjangan serta sebuah kekejaman nyata dari kaum mayoritas terhadap kaum minoritas di sana yaitu kaum muslimin.
Selain membentangkan spanduk berisi kecaman tentang pembantaian muslim di Rohingnya, massa pun diajak berdonasi untuk menyisihkan sebegian rezekinya untuk saudara muslim di Myanmar tersebut.
Menurut Koordinator aksi ini, Rian Hadiana, pengumpulan dana itu telah dilakukan sebelum aksi ini dan dilakukan pula pada aksi hari ini. Menurutnya, selain aksi ini juga akan dilakukan aksi kedua di Kantor PP Persis namun waktunya belum ditentukan dan hari ini pun (Kamis, red) sebagian Pemuda Persis menyampaikan aspirasi pula ke Kedubes Myanmar di Jakarta yang mengecam aksi pembantaian Muslim Rohingnya.
“Dana yang dikumpulkan akan disalurkan melalui PZU. Pengirimannya bisa melalui Aceh terlebih dahulu atau bisa kita salurkan langsung ke Myaamar dan Kami saat ini sedang mencari link ke sana. Insya Allah berapapun yang diberikan akan bermanfaat bagi kaum mislim di sana,” ujarnya di sela-sela aksi tersebut kepada para wartawan.
Dalam orasi yang disampaikan Ketua PP Pemuda Persis, Eka Permana H, ia benar-benar mengecam aksi yang dilakukan oleh Militer Myanmar yang membantai muslim di Rohingnya.
Dia menegaskan menuntut Pemerintah Myanmar untuk bertanggung jawab atas pembantaian di sana yang seolah dibiarkan sehingga banyak menimbulkan korban. Karenanya, siapapun harus menjelaskan kepada semua umat Islam tentang informasi secara nyata bila di Myanmar telah terjadi pembunuhan massal kepada kaum muslimin. Artinya bukan saja soal agama semata tapi hal ini pun sudah terkait persoalan kemanusiaan.
“Karenanya kita semua mesti peduli dengan mereka walaupun di negeri ini masalah keumatan banyak sekali yang juga harus kita selsaikan,” tegasnya saat orasi.
Selain itu, Ketua Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam, Alam menegaskan keluarga besar Persis termasuk himpunan mahasiswanya merasa perlu untuk memperlihatkan kepedulian kepada muslim di Myanmar yang telah dibantai.
Alangkah tidak bijaksana jika kita tak pernah peduli dengan penderitaan mereka. Karena berbuat sesuatu adalah lebih baik, kalaupun belum bisa bertindak maka lakukanlah doa untuk kebaikan mereka agar dilindungi dari orang-orang kafir yang kejam.
“Sejatinya kita harus berkorban dengan sesuatu yang dimiliki karena mereka semua adalah saudara namun keadaan mereka adalah minoritas yang berbeda jauh dengan Indonesia yang umatnya Islamnya mayoritas,’ ungkapnya .
Setelah berjalan kurang lebih sekitar 5 km, massa yang terdiri dari remaja, pemuda, ibu-ibu dan para bapak itu memutar balik arah dan kembali ke Pusdai untuk bersama-sama menjalankan Shalat Dzuhur berjamaah di Masjid Pusdai.[DF]