JAKARTA,(Panjimas.com) – Pernyataan Kapolri, Jendral Tito Karnavian yang menyebut adanya rencana makar terkait demo 2 Desember menuai banyak kritikan, Ketua Pusat Hak Asasi Muslim Indonesia (PusHAMI), Ombat Nasution meminta dibuktikan.
Ombat menegaskan bahwa sumber permasalahan ada pada Ahok yang telah ditetapkan sebagai Tersangkan namun sampai saat ini belum ditangkap. Sedang demo adalah bentuk kekecewaan masyarakat atas ketidak adilan penegakan hukum.
“Sebenarnya simpel aja, ditahan kemudian diperiksa, kok malah kita dituduh ada makar, coba buktikan. Coba tahan aja si Ahok itu, nanti kan bubar itu demo. Kalau itu emang mau makar, walaupun Ahok ditahan tetep aja demo” ujarnya.
Menurut PusHAMI, demo 2 Desember jika ada indikasi makar, tidak perlu digelar sholat Jumat, dan Maulid akbar. PusHAMI meminta Kapolri segera membuktikan pernyataan rencana makar.
“Demo 2 Desember sudah sesuai dengan konstitusi, kalaupun mau ada makar sekarang waktunya coba datengin. Kita juga mau tahu siapa yang mau makar, Kapolri coba tunjuk tangan, tunjuk mukanya sekalian siapa yang mau makar” tegasnya.
Ombat memandang Kapolri justru ingin membuat legitimasi adanya makar. Dia mengingatkan upaya itu justru akan merugikan Kapolri sendiri, karena umat Islam sudah cerdas.
“Jangan seakan-akan Polri membuat legitimasi. Jadi nanti begitu pas, o ini dia ada makar, nanti dibikin dia kan, sekenario yang bagus. Lho ini ada makar. Jangan begitu, masyarakat udah cerdas, umat Islam udah cerdas” pungkasnya. [SY]