JAKARTA, (Panjimas.com) – Sepekan setelah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dijadikan tersangka oleh Bareskrim akibat penistaan agama yang dilakukannya, Ahok kembali mengeluarkan komentar yang menyakiti umat Islam. Dirinya menuding massa aksi damai bela Islam 4 November dibayar per orang Rp. 500.000.
Menanggapi hal tersebut, tokoh politik nasional, Permadi menilai aksi 411 murni bergerak atas kekuatan tuhan, bukan karena uang atau lainnya.
“Kalau saya liat, aksi 411 ini bergerak atas kekuatan tuhan. Tak mungkin FPI, HMI dan Hizbut Tahrir mampu mengumpulkan massa sebanyak itu,” katanya di kantor pusat HMI, Jakarta, Senin (21/11).
Permadi melihat aksi 411 merupakan aksi terbesar dalam sejarah. “Saya sudah 50 tahun hidup dalam kegiatan demonstrasi. Namun aksi 411 ini merupakan aksi terbesar.”
Dirinya menyayangkan sebagian ulama yang menyatakan tidak harus turun demo tanggal 2 Desember, karena Ahok sudah sebagai tersangka.
“Kok bisa puas dikasih permen berupa Ahok sebagai tersangka dari kepolisian. Harusnya tuntut sampai Ahok dipenjara,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Permadi pernah ditangkap tahun 1994 karena dituduh mengatakan Nabi Muhammad diktator. Dirinya divonis hukuman penjara 7 bulan. [TM]