KARANGANYAR,(Panjimas.com) – Ustadz Dr.Okrizal Eka Saputra,Lc.M.Ag alumni Universitas Al Azhar Kairo mengatakan bahwa saat ini media menjadi salah satu alat untuk memiliki kekuasaan. Hal ini dia katakan saat menjawab pertanyaan di masjid Agung Karanganyar, sabtu (19/11/2016).
Perkembangan media pada masa kini dimana setiap orang terakses ke dunia internet sangat mudah mendapatkan berita secara cepat. Hal ini yang membuat perang media semakin viral menanggapi isu yang sedang berkembang.
“Kalau kalian buat website, beli semua domainnya, kalau tidak nanti Syiah akan masuk disana. Jadi memang sekarang karena media, yang punya media dia yang berkuasa” kata pengurus Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Yogyakarta itu.
Ustadz Okrizal menegaskan bahwa berita media 90% kebohongan sedang 10% diragukan kebenarannya. Kedasyatan media membuat orang yang tidak berilmu, mendadak bisa jadi ustadz.
“Berarti 100% jangan percaya langsung, kadang-kadang intelijen bermain disitu, orang-orang sesat bermain disitu. Sekarang dimedia sosial, orang tidak sholat saja, tidak bisa baca Qur’an saja, bisa jadi ustadz” ujarnya.
Lebih lanjut, ustadz Okrizal berpesan jika ada khabar berita untuk melakukan tabayun. Dia mencontohkan jika media telah dikuasai, apapun bisa diperbuat untuk mengelabuhi, seperti sejarah kekejaman PKI yang dulu sering diputar di Televisi pada 30 September.
“Tabayun harus diutamakan keras sekarang ini, karena kita punya tim di Jakarta maka kita selalu berkomunikasi. Media TV, jaman Suharto kita wajib untuk menyaksikan kekejaman PKI, coba sekarang tidak ada satupun TV yang menyiarkan kekejaman PKI. Padahal kejam sekali itu, wah dalam pikiran saya, wah mereka (PKI) sudah masuk menguasai media” tuturnya.
Namun ustadz Okrizal juga mengapresiasi manakala media sosial bisa digunakan berdakwah. “Dakwah itu selama kita mengajak beramar ma’ruf nahi munkar, mau pakai facebook monggo mau pakai WA monggo” imbuhnya. [SY]