KARANGANYAR,(Panjimas.com) – Ustadz Dr.Okrizal Eka Saputra,Lc.M.Ag pengurus Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Yogyakarta menyampaikan hikmah dibalik demo 4 November lalu yang dilakukan 2 jutaan umat Islam Indonesia.
“Sebenarnya Ahok memberikan sisi positif, gara-gara dia kita bisa mempelajari Al Maidah 51. Gara-gara ngomong itu, kita bisa demo 4 November, bayangkan 2 juta orang ikhlas membela Al Quran” katanya pada tausiyah di masjid agung Karanganyar, Sabtu sore (19/11/2016).
Dampak dari demo tersebut menetapkan Ahok sebagai tersangka dan dibenarkan para ahli dari bahasa, IT, Agama dan Psikologi bahwa Ahok telah menistakan Al Qur’an.
“Cuma satu orang yang bilang Ahok tidak menghina, yakni ahli Neraka, hari ini turun di Jakarta. Para bencong itu turun semua, kaum LGBT itu yang demo” ujarnya diikuti tawa jamah pengajian.
Ustadz Okrizal juga menyampaikan pesan dari demo 4 November, sambil menyindir jika habis jum’at biasa ada jamaah kehilangan sendal. Namun demo lalu jamaah kehilangan Presidennya.
“Pesan satu, kalian orang-orang kafir, yang tidak suka NKRI dengan Islam mikir dulu dengan Islam. Sebab masih banyak orang Islam yang mencintai NKRI yang rela menyerahkan nyawanya demi NKRI dan Islam” ucapnya.
Banyak orang pesimis dengan Persatuan umat Islam, kata ustadz Okrizal demo 4 November membuktikan persatuan umat Islam masih kuat. Namun memang ada beberapa ormas ataupun jamaah yang tidak terlibat aksi lalu, yang justru menandakan pada siapa mereka keberpihakkannya.
“Pesan kedua, orang pesimis dengan persatuan umat Islam ternyata kemarin semua umat Islam turun karena kita orasi. Hanya beberapa yang kita tandai, ndak usah kita sebut ya, ada yang di Solo dia menjadi tim suksesnya non muslim jadi partainya malu mau bersuara. Terus ustadz yang sering membid’ahkan demo, satu lagi yang gak keliatan itu teroris. Katanya mencintai Islam, mana gak turun kemarin berarti teroris itu memang bikinan” tandasnya.
Ustadz Okrizal menjelaskan pesan ketiga dari demo dan kejadian penistaan yang dilakukan Ahok menampakkan sifat orang semakin jelas. Mana yang mukmin, kafir dan munafik, siapa yang mendukung, siapa yang membela, siapa orang Islam yang menggembosi umat Islam untuk memihak orang kafir.
“Gara-gara kejadian ini kita tahu mana yang namanya munafiq, karena Allah mengatakan ada 3 kategori manusia, Al Mukminun orang mukmin, kemudian Al Kafirun, orang kafir memang harus ada dimuka bumi. Kalau gak ada siapa yang ngisi Neraka itu. Kafir jelas Mukmin jelas, nah yang abu-abu ini repot, ada surat Al Munafiqun, susah mendeteksi munafik, KTPnya Islam sholat jumat dibelakang imam, tapi kerjanya selalu menggembosi jihad umat Islam” tuturnya.
Selain itu, ustadz Okrizal juga berpesan untuk tetap mewaspadai gerakan Syiah dan Komunis. Jangan fokus pada kasus Ahok saja, sementara Syiah dan Komunis sudah mencengkeram Indonesia.
“Kita selalu bilang pada teman-teman, jangan konsentrasi ke Ahok saja lho ya. Jangan lupakan Syiah dan Komunis, mereka diam-diam juga mencengkram Indonesia” pungkasnya. [SY]