RIYADH, (Panjimas.com) – Pasukan pertahanan udara Saudi pada hari Selasa (15/11) berhasil mencegat rudal balistik yang ditembakkan oleh pasukan Syiah Houthi dari Yaman, demikian pernyataan pasukan koalisi pimpinan Saudi, mengutip laporan AA.
Rudal balistik itu ditembakkan ke arah selatan kota Najran tapi berhasil ditembak jatuh, kata juru bicara pasukan koalisi dalam sebuah pernyataan, dilansir SPA (Saudi Press Agency).
Tidak ada korban luka atau kerusakan, karena rudal Houthi berhasil ditembak jatuh.
Pasukan koalisi pimpinan Saudi mengatakan pihaknya telah menyerang sumber peluncuran di Yaman menyusul serangan rudal balistik ke kota Najran.
Media Saudi “Al Ekhbariya” sebelumnya mengatakan bahwa 2 rudal balistik yang ditembakkan dari Yaman oleh Syiah Houthi berhasil dicegat pertahanan udara Saudi.
Bulan lalu, pasukan koalisi Arab mengatakan telah menembak jatuh sebuah rudal balistik yang ditembakkan dari Yaman menuju kota suci Makkah, namun serangan rudal itu dibantah oleh Houthi.
Yaman telah dilanda kekacauan sejak akhir tahun 2014, ketika Houthi dan sekutu-sekutu mereka menyerbu ibukota Yaman, Sanaa dan bagian-bagian lain di negara itu, sehingga memaksa anggota pemerintaha Yaman untuk sementara waktu mengungsi ke Riyadh.
Konflik meningkat pada bulan Maret tahun lalu ketika Arab Saudi dan sekutu-sekutu negera Muslim Sunni meluncurkan kampanye militer besar-besaran yang bertujuan untuk membalikkan keuntungan Syiah Houthi di Yaman dan memulihkan pemerintahan resmi di negara itu.
Arab Saudi dan para sekutunya melihat milisi Houthi sebagai proxy untuk kekuatan Iran di dunia Arab. Koalisi militer Arab yang dipimpin oleh Saudi di Yaman terdiri dari Koalisi 10 negara yakni Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Qatar, Bahrain, Yordania, Mesir, Maroko, Sudan, dan Pakistan.
PBB mengatakan bahwa setidaknya 5.700 orang, hampir 1/2 dari mereka adalah warga sipil, telah tewas sejak aliansi milite yang dipimpin Saudi melancarkan serangan udara sejak Maret lalu melawan Syiah Houthi dan sekutu-sekutu mereka.
Sementara itu sumber lain menyatakan bahwa, hampir 7.000 jiwa telah tewas dalam konflik Yaman – lebih dari setengah korban adalah warga sipil -. Sementara 3 juta lainnya diperkirakan telah mengungsi, di tengah penyebaran malnutrisi dan penyakit [IZ]