JAKARTA, (Panjimas.com) – Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) pada Senin (14/11) menggelar konferensi pers terkait mogok nasional untuk bergabung dengan #AksiBelaQuran jilid III.
Diketahui bahwa Gerakan Nasioanl Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI) akan kembali menyerukan aksi lanjutan, meskipun belum dijelaskan waktunya.
Said Iqbal, selaku Presiden KSPI menyatakan bahwa serikat pekerja yang dipimpinnya akan menggelar mogok nasional di sejumlah provinsi di Indonesia.
“Yang pertama saya ingin sebutkan dulu bahwa KSPI resmi akan melakukan mogok nasional di 31 profinsi, 250 kabupaten, kota. Tapi setidak-tidaknya 20 provinsi kota industri kita akan melakukan mogok nasional,” tuturnya kepada JITU News Agency (JNA) di Hotel Mega Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin (14/11/16) siang.
Secara prinsip, KSPI menganggap bahwa sikap pemerintah yang dinilai arogansi melindungi kepentingan pemilik modal, kata Said.
“Mogok nasional itu akan dilakukan pada 25 November atau 2 Desember. Memang kita akan bergabung dengan gerakan rakyat yang mempersoalkan penistaan agama. Karena secara prinsip kita adalah mempersoalkan tentang arogansi kekuasaan yang melindungi kepentingan pemilik modal,” ungkapnya.
Tidak hanya tentang penistaan agama, lebih lanjut KSPI menilai bahwa sikap pemerintah dalam menentukan upah murah juga dinilai sebagai sikap arogansi dalam melindungi pemilik modal.
“Persoalan upah murah itu adalah arogansi kekuasaan melindungi pemilik modal melalui peraturan pemerintah no 78, tahun 2015, di mana upah dikendalikan menjadi upah murah dan serikat buruh menolak kebijakan tentang PP 78 tersebut,” pungkasnya saat kami temui usai konferensi Pers.
Terkait jumlah buruh yang akan dikerahkan dalam mogok nasional, Said menyebutkan bahwa siap mengerahkan ratusan ribu buruh di Jakarta, Bekasi, Tangerang dan Bekasi (Jabetabek) untuk mengepung Istana.
“Nanti mogok nasional itu adalah stop produksi keluar dari pabrik di 20 profinsi kota industry tadi yang jabotabek menuju istana, dan itu saya rasa yang menuju istana bisa ratusan ribu, di atas 500 ribu karena jabotabek itu kan banyak buruh-buruhnya,” ungkapnya. [RN/Ali Muhtadin]