SOLO,(Panjimas.com) – Salama Organizer menggelar Pelatihan menjadi guru dan orang tua hebat di masjid Jami’ MUI, Solo. Menghadirkan Kak Wuntat, anggora Persaudaraan Pencerita Muslim Indonesia (PPMI) dari Jogja, sabtu (12/11/2016).
Kak Wuntat, mengatakan bahwa untuk menjadi guru dan orang tua hebat harus dititik beratkan pada tekad dan tehnik memahami anak. Ketika melakukan tidakan yang tidak difahami anak maka akan menimbulkan persepsi yang beda bagi anak didik.
“Untuk menjadi guru yang hebat itu selain memiliki tekad yang kuat mendidik anak, juga harus memahami anak, baru strategi pendekatannya. Seperti bacaan Al Quran, idghom, sesekali harus masuk ke dunia anak, kemudian ikfak, memasukkan pesan sesuai kondisi sisi anak, sekali waktu juga harus idhar, atau tegas. Tegas bukan berarti keras, yang pengting ekspresi wajah kita juga harus tegas” katanya.
Dihadapan ustadz dan ustadzah sekolah dasar (SD) dan TPA, beberapa tehnik komunikasi positif diajarkan Kak Wuntat. Kontak visual, tatapan mata lembut, nada suara rendah dan jarak dekat, Menurut dia, harus dipraktekkan ketika mengajak komunikasi dengan anak didik.
“Memulai dengan kalimat dan sikap pengakraban, kemudian apresiasi dan menjadi pendengar yang aktif. Jangan diajak ngobrol sama anak malah pandangannya tidak diperhatikan” ujarnya.
Ditengah acara tersebut, selain panitia menginformasikan pengumuman agenda kegiatan bulan depan, juga dilakukan penggalangan dana untuk korban dan pengungsi Suriah yang saat ini memasuki musim dingin.
Dana dari jamaah akan disalurkan lewat Syam Organizer yang telah aktif menyalurkan infaq, sedekah dan donasi bagi Suriah. Turut mendukung acara Yayasan Al Huda, Fosikom Cemani, Zam-zam. [SY]