TANGERANG, (Panjimas.com) – ‘’Jika dalam waktu dua pekan yang dijanjikan, Ahok tidak juga diproses hukum hingga dipenjarakan, saya siap menurunkan 5000 massa berbagai elemen untuk berdemo bela Islam.’’
Demikian dikatakan Wahyudin, Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, 12 November lalu.
Sebelumnya, saat menemui perwakilan demonstran di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, 4 November lalu, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menjanjikan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) selesai dalam dua minggu ke depan.
“Kesimpulannya ialah dalam hal saudara Ahok kita akan tegakkan, laksanakan dengan hukum yang tegas dan cepat. Oleh Kapolri dijanjikan selesai dalam dua minggu,” kata JK saat memberi keterangan, di kantornya, Jumat (4/11).
Menurut Wahyudin, sudah sewajarnya umat Islam bersatu padu, mendesak Polri untuk segera memenjarakan Ahok. ‘’Karena dia (Ahok) telah menganggu stabilitas negara. Dia bukan warga negara Indonesia yang baik,’’ kata Ketua DPC Nasdem Ciputat yang dilantik pada 13 Mei 2016 ini.
Wahyudin yang ikut mengerahkan massa dalam demo Bela Islam 4 November, ini tak gentar berlawanan sikap dengan partainya.
Pada Februari lalu, Partai Nasdem mendeklarasikan dukungan kepada Ahok untuk maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017. “Lewat berbagai diskusi yang mendalam dan pengamatan kami di DPP Nasdem DKI Jakarta, memutuskan untuk mencalonkan Ahok menjadi calon Gubernur DKI Jakarta masa bakti 2017-2022,” ujar Ketua Fraksi Partai Nasdem Victor Laiskodat, di Kantor DPP Nasdem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Jumat 12 Ferbuari 2016.
Wahyudin mengungkapkan, karir politiknya untuk menggapai kursi DPRD tinggal 2 langkah lagi. Namun, lantaran persoalan Ahok, dia siap mengorbankan segalanya.
‘’Ini soal keyakinan. Nasdem Ciputat mendukung fatwa MUI,’’ tandas suami dari Nur Indah Puspitasari. [RN]