MOSKOW, (Panjimas.com) – Seorang Profesor Rusia, yang dikenal karena kedekatannya dengan lingkaran dalam Kremlin, mengklaim pada hari Kamis (10/11) dalam wawancara dengan sebuah surat kabar Rusia bahwa “Presiden Rusia Vladimir Putin bisa saja mundur pada tahun 2017, setahun menjelang akhir masa jabatan dalam kurun periode enam tahun masa kepresidenannya, dilansir IINA.
Valery Solovei, adalah seorang Profesor Universitas terkemuka di Rusia, Moscow State Institute of International Relations (MGMIO). Ia mengemukakan pernyataan kontroversialnya ini dalam wawancara yang kemudian diterbitkan Surat Kabar ”Moskovskij Komsomolets”, yang berbasis di Moskow.
“Washington Post” yang mengutip laporan ”Moskovskij Komsomolets” melaporkan bahwa para pembaca akan “kurang beruntung” jika mereka ingin membaca wawancara Profesor Valery Solovei pada Moskovskij Komsomolets, karena Artikel tersebut kini telah dihapus, tetapi beberapa arsip masih tersedia melalui Internet dan juga berbagai cuitan dalam Twitter.
“Artikel ini telah dihapus, meskipun cuitan melalui Twitter mengumumkan artikel tersbeut masih tetap ada,” kutip harian AS, “Washington Post”.
Solovei, yang memiliki koneksi dekat dengan Kremlin, memungkinkan dirinya untuk benar dalam berspekulasi terutama terkait beberapa janji pemerintah baru-baru ini.
“Putin menurut Solovei akan memiliki “beberapa masalah,” yang akan memaksanya keluar dari mata publik selama beberapa bulan kedepan, pungkasnya.
Dalam wawancara terbitan Moskovskij Komsomolets, Profesor Valery Solovei menolak memberikan rincian lebih lanjut mengapa Putin meninggalkan kantornya, terutama ketika Ia ditanya tentang kesehatan oranag nomor 1 Rusia itu saat ini.
Dalam rangka untuk mencari pengganti cepat Putin, yang menjabat sejak tahun 2000, Solovei mengatakan bahwa Kremlin akan menyerukan pemilu awal, tapi Ia berspekulasi bahwa mantan Presiden Dmitry Medvedev yang akan menggantikannya.[IZ]