YOGYAKARTA,(Panjimas.com) – Syeikh Ali Jaber saat menjadi pembicara pada Tabligh Akbar di Teras Dakwah, Nitikan, Umbulharjo, Yogyakarta, menjelaskan surat Al Maidah mulai dari ayat 51 sampai ayat 57. Ayat tersebut menggambarkan kondisi sekarang yang dihadapi umat Islam Indonesia yang sedang diuji dengan penistaan Al Quran yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
“Subhanallah ayat ini, mulai 51 sampai 57 persis seperti keadaan sekarang ini. Kalau dipahami dan dihayati sama gambarannya seperti sekarang ini” ucapnya dihadapan ratusan jamaah, Selasa (8/11/2016).
Al Maidah ayat 51
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
“Ini ayat punya cerita, saya cerita tak perlu panjang lebar. Ini cerita posisi di Madinah saat Rasulullah sesudah kondisi perang tabuk, menceritakan bagaimana Yahudi dan Nasrani mengkhianati perjanjian kepada Rasulullah salallah’alaihi wassalam. Makanya jangan menjadikan mereka sebagai pemimpin. Disini ada kata auliya yang memiliki arti banyak bukan hanya satu, auliya bisa dikatakan kepercayaan, jangan menjadikan mereka terpercaya. Jangan menjadikan mereka temen sejati, jangan menjadikan mereka pemimpin, jangan menjadikan mereka penolong” katanya.
Syeikh Ali Jaber meminta jamaah mencoba menganggap bahwa arti ayat tersebut hanya berlaku pada jaman Rasulullah saja. Seandainya tidak perlu berlaku untuk saat ini, maka akan dijelaskan dia pada ayat berikutnya.
Al Maidah ayat 52
Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: “Kami takut akan mendapat bencana”. Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka.
“Subhanallah, ada tidak orang-orang nampak mendekati mereka? Membela mereka, menyayangi mereka, Allah sebut didalam hati mereka ada penyakit. Penyakit apa itu urusan Allah, kenapa mereka memihak, memilih, bersandar kesitu? Allah juga cerita, karena takut bencana. Karena yang memiliki kuasa ekonomi mereka, yang memiliki media mereka, kalau saya tidak sama mereka saya kena bencana. Sama dengan ustadz kita Bachtiar Natsir, informasi perjanjian kontrak dibatalkan sama TV one” ujarnya.
Syeikh Ali menjelaskan alasan UBN diputus kontrak tidak lain karena keterlinatannya ikut berdemo sebagai ketua gerakan Aksi Bela Islam 2.
“Allahuakbar, insyaAllah datang pertolongan Allah. Apapun yang terjadi, mau dihukum, tidak dihukum, tetep kita akan membela Islam, membela Al Quran sampai mati dan kami yakin akan menang. Allah akbar! Ini janji Allah, pasti kemenangannya datang, tapi itu proses. Haha ketika nanti umat Islam yang menang, orang yang selama ini dipihak mereka, membela mereka, menyayangi mereka akan menyesal. Termasuk Presiden” tuturnya diikuti tawa jamaah dan takbir.
Al Maidah ayat 53
Dan orang-orang yang beriman akan mengatakan: “Inikah orang-orang yang bersumpah sungguh-sungguh dengan nama Allah, bahwasanya mereka benar-benar beserta kamu?” Rusak binasalah segala amal mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang merugi.
“Orang-orang beriman bingung, heran, inikan kalian Islam, kalian kan sudah meyakinkan dan menyaksikan Asyhadu ‘ala illa ha illallah, wa’asyhadu anna Muhammadar Rasulullah. Bahkan kalian bersumpah untuk patuhi hukum, perintah, aturan. Subhanallah ternyata yang membela sama menyakiti hatinya. Makanya orang beriman kaget, loh ini orang kita, ini orang ulama, kok bisa begitu. Allah kembangkan, Allah cerita, Allah tahu isi hati mereka” katanya.
Al Maidah ayat 54
Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.
“Subhanallah, Ya Allah jadikan kami orang yang mencintaiMu dan dicintai oleh Mu. Allah datangkan satu kaum yang polos hatinya, tidak ada basa-basi, dan tidak takut. Dan Allah sebutkan bagaimana sifat mereka, lemah lembut terhadap orang beriman dan keras terhadap orang kafir. Keras dalam hal apa? Dalam hal ini (penistaan agama), kalau dalam hal ini mohon maaf ndak ada kata lemah-lembut. Keras disininbukan berarti bunuh mereka, hancurkan mereka bukan, bukar berarti anarkis, bukan berarti sesuatu berunjukrasa dengan sesuatu yang tidak baik, tidak. Tapi ketegasan makanya gerakan kita ketegasan untuk menegakkan agama Islam, dan khususnya keadilan” ucapnya.
Syeikh Ali Jaber menambahkan orang yang sudah berjihad tidak takut dengan celaan, ketika sudah keluar demo niatnya damai, namun mengambil resiko apapun yang terjadi itu menurut beliau sudah berjihad. Termasuk do’a, dirumah mendoakan orang yang berjihad itu jihad. Sebagaimana AA Gym yang menggerakkan anak-anak santrinya Daarut Tauhid untuk dia kawal berdemo, menjadi tukang bersih.
“Ini menjadi pelajaran luar biasa kemarin, makanya hal-hal yang positif ada di aksi demo kemarin, silahkan menjadi Jihad bapak ibu sekalian, sebarkan sebanyak-banyaknya di media. Jangan membiarkan orang yang menguasai media Yahudi dan Nasrani menampilkan negatifnya, padahal positifnya jauh lebih banyak, cuman itulah karena media di Indonesia sudah dikuasai mereka. Maka jaman sekarang Jihad lawan media yang buruk yang mencela nama Islam” ujarnya.
Al Maidah ayat 55
Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah).
“Penolong kita Allah bukan Yahudi dan Nasrani, biarkan mereka yang terkaya, yang menguasa, tetep penolong kita Allah itu yang kita yakini. Jamaah sekalian jumlah kita di Indonesia bukan sedikit, wallahi ditakuti semua dunia. Sangat takut sama Indonesia, maksudnya rakyat Indonesia bukan sama pemerintah. Karena saya pernah berceramah di TV one saya bilang rakyat Indonesia kalau bersatu, tidak usah perang, bersatu meludah saja saya jamin Israel tenggelam. Bayangin coba 200 juta sama-sama meludah” katanya.
Al Maidah ayat 56
Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang.
“Allah akbar, Pasti menang” ujarnya.
Al Maidah ayat 57
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman.”
“Ahh, ini intinya. Ini penutupnya ini intinya, kalau ayat 51 para ulama menyampaikan hanya berlaku bagi dijaman Rasul, dan ini sudah saya jelaskan 51 baru pembukaan. Dihukum Islam orang menghina satu huruf saja sama menghina 30 juz. Bahkan pendapat dalam ilmu fiqih, kalau ada yang mengingkari satu huruf dalam Al Quran, yang sudah sah dan ijma’ para ulama itu sudah kafir, murtad keluar dari Islam” cetusnya.
“Terima kasih ya Allah, disini Allah tidak menyebutkan Yahudi dan Nasrani, tapi Allah sebutkan pemimpin. Kalau dianggap tidak melecehkan Al Quran, pembicaraannya tidak bermaksud menghina Al Quran. Paling tidak hukumnya menjadikan Al Quran menjadi bahan ejekkan, udah selesai. Siapapun dia, dia ahli kitab, Yahudi, Nasrani, dia Kafir, dia musrik, dia Hindu, dia Budha, dia Munafiq, dia Islam sendiri, menjadikan Al Quran bahan dimainkan, bahan ejekan , bahan macem-mecem jangan jadikan pemimpin. Karena mengapa? Karena mereka tidak menghargai Al Quran. Jamaah sekalian tidak ada masalah didalam kehidupan kita kecuali sudah ada solusinya didalam Al Quran” pungkasnya. [SY]