JAKARTA (Panjimas.com) – Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF)-MUI, menggelar konferensi pers pasca Aksi Bela Islam II 411, di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta, pada Sabtu (5/11/2016).
Ketua GNPF-MUI, Ustadz Bachtiar Nasir dalam kesempatan tersebut mengungkapkan upaya para tokoh, Ulama dan Habaib dalam negosiasi di Istana Negara.
Hasilnya, menurut GNPF-MUI sangat tidak memuaskan. Pasalnya, delegasi yang mewakili lebih dari satu juta kaum Muslimin yang terlibat dalam aksi tersebut, tidak ditemui oleh Presiden RI, Joko Widodo.
Padahal, apa yang mereka tuntut sederhana, yaitu adili Ahok yang dinyatakan oleh MUI Pusat, telah menistakan Al-Qur’an, kitab suci Umat Islam.
Selain itu, Ustadz Bachtiar Nasir juga menyampaikan kronologis Aksi Bela Islam, yang sejak awal berjalangan dengan tertib, simpatik dan damai.
Namun, di penghujung aksi pada malam hari, aparat bersikap represif menembaki para demonstran dan para ulama dengan gas air mata.
Meski aksi telah berakhir, namun Ustadz Bachtiar Nasir mengimbau agar kaum Muslimin tak patah semangat. [AW]
https://youtu.be/zen74pJAXUQ