YOGYAKARTA,(Panjimas.com) – Teras Dakwah (TD) menggelar tabligh akbar bersama Syeikh Ali Jaber, bertema “Yang beriman yang cinta Al Quran” di Markas TD, Nitikan, Umbulharjo, Yogyakarta, Selasa (8/11/2016).
Sebelumnya, Teras Tahfidz program TD yang menyasar anak-anak TPA unjuk kebolehan membacakan hafalan. TD juga memutar ulang video orasi Syeikh Ali Jaber yg telah mempersiapkan kain kafan sebelum demo 4 November.
Marzuki, Camat Umbulharjo turut memberikan sambutan menyemangati jamaah yang hadir. “Malam hari ini kita sama-sama berjuang, kesempatan ini bisa jadi alasan dihadapan Allah bahwa kita mencintai Quran” katanya.
Pada acara inti, Ustadz Ali Jaber mengawali tausiyahnya dengan keterlibatannya dalam Aksi Bela Islam 2 Jumat kemarin. Dia tegaskan bahwa demo tersebut berlangsung damai, adanya kerusuhan di malam hari bukti bahwa ada provokator.
“Semangat, semangat berjihad. Mengenai kasus demo kemarin mengapa saya ikut turun karena sudah ada fatwa ulama, Majelis Ulama Indonesia. Dan sudah terbukti tidak ada kerusuhan dari umat Islam, kerusuhan terjadi bisa dikatakan tidak terjadi diwaktu perang” ucapnya.
Ustadz Ali Jaber melanjutkan pembahasan surat Al Maidah ayat 51 sampai ayat 57. Menurutnya surat Al Maidah ayat 51 adalah awal dari permulaan, sementara intinya ada pada ayat 57. Syeikh Ali Jaber meminta salah satu pengunjung untuk membacakan arti ayat-ayat tersebut.
“Nah ini intinya, hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan pemimpinmu orang-orang yang membuat agamamu menjadi bahan ejekan. Ya Allah terima kasih ya Allah, disini Allah tidak menyebutkan Yahudi dan Nasrani. Kalau dianggap tidak menghina Al Quran, atau pembicaraannya tidak bermaksud menghina Al Quran, paling tidak umumnya mejadikan Al Quran bahan ejekan, udah selesai” ujarnya.
Sebagai penutup acara, Syeikh Ali membagikan wakaf Al Quran Braile bagi 30an siswa tunanetra yang ikut hadir pada kajian tersebut. Program Al Quran Braile adalah gagasan dia dalam mencetak penghafal Al Quran bagi penyandang tunanetra di dunia. [SY]