JAKARTA, (Panjimas.com) – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Agil Siradj menyatakan pemimpin itu harus mempunyai sifat yang baik dan terpuji agar menjadi teladan. Sebab selama memimpin akan menjadi contoh rakyatnya.
“Seorang pemimpin itu harus memiliki bahasa yang santun. Sebab hal itu akan berpengaruh positif dalam pemerintahan yang sedang dijalankannya,” katanya dalam acara Indonesia Malam TVOne, Senin (07/11).
Dirinya melanjutkan, kalau pemimpin mempunyai kebiasaan berbahasa kotor dalam menjalankan pemerintahannya, itu hanya akan mempersulit dalam bekerja dan berkarya. Sebab akan memancing keributan.
“Ini bukan masalah agama, etnis atau ras. Tapi ucapan yang baik bagi seorang pemimpin itu penting. Sebab kalau bahasanya negatif itu membahayakan bagi perkembangan anak-anak kita,” ujarnya.
Selain itu Said Agil meminta kepolisian memanggil saksi ahli yang objektif dalam menangani kasus penistaan agama yang dilakukan Ahok.
“Polri harus siapkan saksi yang objektif. Bukan saksi yang miring dan tidak profesional,” pungkasnya. [TM]