SRINAGAR, (Panjimas.com) – Setidaknya 35 orang dilaporkan menderita luka-luka ketika pasukan India menyerang prosesi upacara pemakaman seorang anak laki-laki Muslim Kashmir yang berusia 16 tahun di Srinagar, ibukota wilayah Kashmir India, pada Sabtu (05/11), demikian menurut pernyataan para saksi mata, dilansir oleh Anadolu Agency.
Qaisar Ahmad Sofi menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit pada Jumat malam (04/11). Dia hilang pada 27 Oktober dan ditemukan tak sadarkan diri pada hari berikutnya.
Keluarganya menyatakan bahwa Qaisar Ahmad Sofi diculik, disiksa dan diracuni oleh pasukan keamanan India. Namun, Kepolisian India membantah pernyataan Keluarga korban tersebut dan mengatakan Ahmad Sofi telah mengkonsumsi racun secara pribadi.
Pada Sabtu pagi (05/11), para pelayat berbondong-bondong menghadiri upacara pemakaman Qaisar Ahmad Sofi. Mereka meneriakkan yel-yel dan slogan-slogan pro-kemerdekaan Muslim Kashmir, selain itu, slogan-slogan anti-India juga disuarakan selama prosesi pemakaman, pasukan keamanan India dengan sengaja menargetkan para pelayat dengan tembakan gas-gas air mata.
“Terdapat sejumlah besar pasukan polisi dan [tentara] paramiliter India di jalanan dan mereka menembakkan tembakan gas air mata dan asap ke arah para pelayat,” demikian kesaksian Irshad Nabi, warga yang tinggal di lingkungan Safa Kadal, Srinagar, Kashmir.
“Mereka (Polisi dan Tentara India) bahkan tidak membiarkan kami (para pelayat) memakamkan jenazah,” kata salah satu aktivis Muslim Kashmir. “Lalu, terjadi bentrokan antara para pelayat dan pasukan India.”
Aksi protes menentang kekuasaan India rutin digelar sejak 8 Juli di Srinagar Kashmir, Apalagi sejak seorang komandan pejuang Muslim Kashmir dibunuh oleh pasukan keamanan India. Lebih dari 100 warga sipil telah tewas dibunuh oleh pasukan India dan sekitar 10.000 lainnya mengalami luka-luka sejak saat itu, demikian menurut laporan Departemen Kesehatan di kawasan Srinagar.
Kepolisian India mengatakan 7.000 pejuang Muslim Kashmir telah ditangkap karena berpartisipasi dalam aksi demonstrasi menentang kekuasaan pemerintah India.
Kashmir, merupakan wilayah Himalaya dengan mayoritas penduduk Muslim. Sebagaimana diketahui, Dataran Kashmir merupakan wilayah sengketa yang diklaim oleh India maupun Pakistan.
India dan Pakistan telah terlibat dalam tiga peperangan di tahun 1948, 1965, dan 1971, sejak wilayah itu terpecah di tahun 1947, dimana kemudian berdiri Republik Islam Pakistan. Sejak saat itu, kedua negara berkonflik dan bersengketa atas wilayah Kashmir.
Sejak tahun 1989, kelompok-kelompok perlawanan Kashmir di wilayah yang dikuasai India (IHK), telah berjuang melawan kekuasaan India demi kemerdekaan atau penyatuan wilayah Kashmir dengan negara Pakistan.
Lebih dari 70.000 warga Kashmir telah tewas sejauh ini dalam kekerasan disana, sebagian besar dari mereka tewas dibunuh oleh pasukan India. Untuk diketahui, pemerintah India mengerahkan lebih dari setengah juta prajurit militer di wilayah Kashmir yang dikuasai India (IHK).
Selain itu ada bagian dari wilayah Kashmir yang juga dipegang oleh China. [IZ]