ISTANBUL, (Panjimas.com) – Pihak berwenang Turki selama beberapa waktu melarang mobil-mobil memasuki dan meninggalkan area Bandara Internasional Istanbul Ataturk Airport pada hari Ahad, (06/11) setelah petugas polisi melepaskan tembakan ketika sebuah sepeda motor menolak perintah untuk berhenti, demikian mengutip laporan CNN Turk, seperti dilansir Reuters.
Salah satu dari 2 pria yang mengendarai motor mengalami luka-luka dan kini ditahan, sementara itu pelaku kedua ditangkap oleh polisi setelah upaya pengejaran, jelas penyiar stasiun televisi CNN Turk.
Tidak ada laporan korban luka-luka dari polisi ataupun warga sipil.
Pada bulan Juni, pelaku bom jibaku yang diduga terkait jaringan kelompok Islamic State (IS) menewaskan 41 orang dan melukai sekitar 240 korban lainnya dengan tembakan dan bahan peledak di bandara internnasional Istanbul Ataturk Airport.
Insiden terbaru upaya serangan di Istanbul Ataturk Airport ini tidak mempengaruhi jadwal penerbangan di Ataturk Airport, yang merupakan bandara ketiga tersibuk di Eropa, mengutip CNN Turk.
Bandara internasional Istanbul Ataturk Airport adalah “hub-carrier” yang dikelola maskapai penerbangan milik negara, yakni Turkish Airlines.
Hingga kini belum jelas mengapa polisi memerintahkan 2 pria yang mengendarai motor itu untuk berhenti.
Pada hari Jumat (04/11), sebuah bom mobil meledak di kota Diyarbakir (berpenduduk mayoritas Kurdi), bom mobil ini menewaskan 11 jiawa dan melukai sedikitnya 100 korban.
Para pejabat Turki menyalahkan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), meskipun Islamic State (IS) mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, menurut Amaq News.
Kelompok Milisi Kurdi, Islamic State (IS) dan milisi komunis semuanya melancarkan serangan terhadap warga sipil di Turki dalam beberapa tahun terakhir. [IZ]