BANDUNG, (Panjimas.com) – Tidak kurang 100.000 orang kaum muslimin akan datang sebagai perwakilan dari 27 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat akan datang ke Jakarta dan akan bergabung dalam Aksi Bela Islam besok (4/11).
Hal tersebut terungkap dalam kegiatan Konferensi Pers yang digelar Aliansi Pergerakan Islam (API) Jawa barat yang di gelar di Ruang Seminar Pusdai Jabar Kamis, (3/11). API sepakat secara bersama akan menuntut agar Ahok segera dipenjara karena telah melakukan penistaan terhadap al Quran dan meminta Presiden segera memberikan tindakan untuk memenuhi keinginan umat Islam di seluruh pelosok tanah air.
Koordinator API Jawa Barat, Asep Syarifudin menegaskan jika pengerahan massa dalam ikut serta pada Aksi Bela Islam II ini murni adalah pembelaan kepada al Quran, agama dan juga ulama yang telah dilecehkan. Jadi sangat tidak beralasan jika ada pihak-pihak yang mengatakan jika gerakan ini dilakukan terkait Pemilihan Gubernur di Jakarta.
“Itu salah besar, gerakan yang ada ini tidak ada kepentingan dengan Pilkada di DKI Jakarta tetapi lebih ditekankan kepada tuntutan kepada Ahok agar dipenjara karena telah menistakan al Quran. Jadi ada baiknya tidak membuat pernyataan yang justeru sengaja dibuat untuk kepentingan tertentu. Islam itu harus dibela dan kamilah yang melakukannya,” tegas Asep dalam konferensi pers yang diikuti jurnalis media cetak dan juga media elektronik.
Berdasarkan catatan yang ada sampai pukul 12.00 WIB Kamis, (3/11) yang akan berangkat ke jakarta terdiri dari 170 bus, 160 minibus dan 1030 motor yang masuk dari kawasan yang dekat dengan ibukota RI.
Bagi API sendiri jika tuntutan dalam Aksi Bela islam jilid II ini dipenuhi dan memenjarakan Ahok atas perbuatannya, maka semuanya akan berakhir tetapi jika tak ada tindakan menangkap Ahok apalagi membiarkannya maka sebagian orang dari API Jabar akan menetap selama tujuh hari di Jakarta sampai tuntutan dipenuhi oleh Pemerintah atau polisi.
“Kami akan siap melakukannya demi membela panji Islam dan jika tetap saja tak ada trindakan, di daerah-daerah pun bukan tidak mustahil akan dilakukan berbagai aksi demo ini,” tambahnya.
Karenanya datang ke Jakarta itu sendiri bukan berwisata melainkan merupakan perjuangan nyata terhadap pembelaan kepada Islam. Intinya, kepada mereka yang akan datang ke Jakarta jangan lupa bawa identitas diri dan API menegaskan gerakan ini hanya menyuarakan aspirasi umat tidak akan melakukan tindakan anarkis.
“Aksi ini akan dilakukan dengan damai dan ingin memberikan yang terbaik kepada umat. Namun jika tuntutan tak dipenuhi maka kami akan all out untuk berjuang sampai keinginan kita terpenuhi,” urainya pada kesempatan tersebut.
Dengan fenomena yang ada maka API Jabar menyatakan tuntutan sebagai berikut :
Pertama, Meminta Presiden RI Joko Widodo untuk memberikan keteladanan dengan tidak melindungi Ahok dan mendukung terhadap penegakan hukum terhadap kasus penistaan al Quranyang dilakukan Ahok.
Kedua, Mendesak pihak kepolisian untuk berlaku adil dan memproses secara hukum kasus penghinaan agama Islam yang dilakukan Ahok sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada. Karena, Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi hukum dan keadilan.
Ketiga, Menuntut agar polisi menegakan hukum dan menjunjung tinggi kesamaan kedudukan di hadapan hukum sebagaimana diatur pada pasal 28 UUD 1945 amandemen ke IV : “Setiap orang berhak atas pengakuan , jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukumdalam kasus penistaan agama yang dilakukan Ahok.
Keempat, Mendorong DPRD DKI Jakarta untuk segera menggunakan hak angket dan hak menyatakan pendapat dalam kasus penistaan agama yang dilakukan Ahok.
Kelima, Menghimbau kepada masyarakat khususnya umat Islam untuk bersatu dan tidak terprovokasi kepada seruan atau himbauan yang dapat memecah belah umat Islam serta mendesak agar kasus ini segera diselesaikan secara hukum.
Keenam, Menyerukan kepada seluruh umat Islam Jawa Barat untuk mengikuti, berpartisipasi berkontribusi dalam Aksi Bela Islam tanggal 4 November di Jakarta. [DF]