JAKARTA, (Panjimas.com) – Sehari sebelum demo 4 November yang rencananya akan dihadiri ratusan ribu umat Islam dari seluruh penjuru Indonesia, Menkominfo melakukan perintah kepada para penyelenggara internet untuk melakukan pemblokiran terhadap 11 situs yang ada di dunia maya.
Dalam surat Kominfo, yang menyebar di dunia maya, disebutkan bahwa Kominfo menganggap situs-situs tersebut mengandung konten SARA. Surat tersebut ditandatangani oleh Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo.
Yth. Penyelenggara ISP,
Dengan ini mohon kiranya dapat menambahkan 11 Situs yang mengandung konten SARA ke dalam sistem filtering setiap ISP.
Demikian penyampaian dari kami, atas perhatian dan kerjasamanya kami
ucapkan terimakasih.
Ada 11 domain yang diminta untuk diblokir. Domain tersebut adalah,
lemahirengmedia.com
portalpiyungan.com
suara-islam.com
smstauhiid.com
beritaislam24h.com
bersatupos.com
pos-metro.com
jurnalmuslim.com
media-nkri.net
lontaranews.com
nusanews.com
Plt Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo, Noor Iza mengklaim, jika pemblokiran ini terjadi atas laporan masyarakat dan juga lembaga atau instansi pengawas yang terkait. Untuk bisa membuka blokir, pengelola konten diwajibkan untuk melakukan pemeriksaan atas konten yang dituduhkan.
“Pengelola konten juga dipersilakan melakukan komunikasi ke kemenkominfo jika ada hal-hal yang ditanyakan. Juga bisa meminta pemulihan ke Kominfo. Kominfo akan komunikasikan dengan lembaga/instansi terkait akan hal ini,” katanya melalui pesan singkat, Kamis, 3 November 2016. Demikian dilansir viva.
Ketika ditanya terkait dengan lembaga atau instansi pengawas terkait, yang melaporkan situs-situs tersebut, Noor Iza mengatakan beberapa lembaga keamanan pemerintah.
“Ada BNPT, BIN, Polri, dan lainnya. ,” ujar Noor.
Noor Iza tidak menampik jika pemblokiran ini dikaitkan dengan aksi demo besar yang akan dilaksanakan 4 November besok. Sehingga kemungkinan besar masih akan ada situs-situs lain yang dibidik untuk diblokir.
“Bisa jadi. Tetapi ini lebih ke konten. Yang memang penting untuk dijaga, khusus di periode Pilkada serentak. Namun ini juga sesuatu yang kontinyu,” katanya. [RN]