SUKOHARJO,(Panjimas.com) – Takmir masjid An Nur Madegondo, Grogol, Sukoharjo menggelar kajian akhir jaman bersama Ustadz Abu Fatiah Al Adnani bertema “Inikah Al Mahdi yang Dijanjikan”, Ahad (30/10/2016).
“Dia Al Mahdi pintu gerbang tanda-tanda kiamat Kubro, ketika Rosul mengatakan munculnya Al Mahdi maka akan diikuti tanda kiamat yang lain. Kalau tanda itu terjadi maka kiamat akan terjadi seperti wanita hamil sempurna dan suami akan dikagetkan dengan lahir sang jabang bayi” ucap ustadz Abu Fatiah mengawali.
Sunatullah yang akan terulang
Ustadz Abu Fatiah menjelaskan sunnahtullah sejarah kehidupan manusia diutusnya para nabi, untuk membimbing beribadah pada Allah. Allah akan mengutus nabi lain jika manusia terjauh dari kebenaran dan kebathilan mendominaai seluruh lini.
“Setiap kaum diutus nabi, bahkan satu perkamppungan bani Israel ada 70.000 nya para nabi. Bagaimana Allah memuliakan bani Israel, namun sifat mereka begitu ditinggal mereka murtad dari ajaran nabinya” ucapnya.
Sebagaimana Rasul Muhammad Salallah alaihi wassalam, Al Mahdi akan muncul ketika kerusakan syariat sudah parah dan tidak ada yang bisa merubah meski ada orang sholeh. Ustad Abu Fatiah menilai kehadiran Al Mahdi juga seperti para Nabi mereformasi total.
“Allah maha adil, setengah diangkatnya nabi Isa muncul kerusakan tapi masih ada orang sholeh. namun tidak bisa merubah maka Allah mengutus Muhammad salallah alaihi wassalam. kehadiran Rasul mereformasi total merubah menuju syariat Islam yang sempurna” katanya.
Dengan hikmahnya Allah akan mengutus bangsa Arab dari suku Quraisy lantaran kerusakan dan kekufuran manusia. Ustad Abu Fatiah berujar bahwa hadist tentang Al Mahdi adalah mutawatir maknawi tidak hanya umat Islam namun agama lain percaya akan kemunculan Imam Mahdi.
Huru hara akhir jaman akan menyambut kemunculan Al Mahdi
Ustadz Abu Fatiah melanjutkan bahwa saat akan muncul Al Mahdi, kondisi dunia dan manusia diliputi kerusakan dan kedholiman. Hukum rimba terjadi yang memiliki kekuatan bertahan normal sementara lainnya sangat mengenaskan dan sengsara.
“Coba lihat kehidupan gelandangan saat ini kehidupannya sangat ekstrim sekali. Rusak lahir batinnya, kita tidak bisa membayangkan bagaimana cara hidupnya. Inilah nasib umat Islam hari ini, sudah rusak moralnya, baru urusan kecil saja susahnya. Umat Islam seperti gelandangan. Ini yang berat yang akan dipimpin Al Mahdi betapa beratnya dia akan merubah ini semua menjadi aturan syariat Islam” tuturnya.
Kurikulum riwayat Al Mahdi alaihis salam
Ustad Abu Fatiah mengatakan Al Mahdi memiliki ciri namanya Muhammad bin Abdillah al alawi al Fathimi al Hasani al Quraisyi. Keadilan yang akan dipimpin Al Mahdi sampai hal kecil seperti seekor kambing susunya cukup untuk satu keluarga. Umat Islam hannya memikirkan beribadah karena urusan dunia tercukupi oleh Al Mahdi.
“Kiamat tidak akan terjadi sampai semua manusia dipimpin oleh seorang dari ahlulbaitku, namanya sama dengan namaku, nama ayahnya sama dengan nama ayahku. Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan” katanya, mengutip sebuah hadits.
Orang tidak akan sanggup akalnya bahwa Al Mahdi akan merubah semua dari segala sisi kondisi manusia yang rusak. Kata Ustadz Abu Fatiah, Allah akan mentransformasi dimalam harinya menjadi orang yang cakap mengurusi semuanya.
“Sampai pada puncaknya sang pemuda bernama Muhammad dipaksa oleh 7orang untuk dibaiat memimpin umat Islam. Malam hari setelah dibaiat dirinya resah, namun pagi itu sudah siap jadi pakar ekonomi, sosial budaya, panglima perang memimpin umat Islam karena Allah telah mentranformasi Al Mahdi” ucapnya.
Secara fisik Al Mahdi memang ada ciri khusus, namun menurut ustadz Abu Fatiah munculnya Al Mahdi bisa ditandai setelah jazirah Arab terjadi gempa dasyat di wilayah Al Baida. semua makhluk disana meninggal dunia dan manusia mati akan dimintai pertanggungjawabnya sesuai dengan niatannya.
“Setelah baiat Al Mahdi, As Shofyani bersama pasukannya akan menyerang ke Makkah. Maka antara Makkah dan Madinah yakni di wilayah Al Baida mereka ditenggelamkan dengan gempa yang dasyat” ujarnya. [SY]