BANDUNG, (Panjimas.com) – Pemberdayan ekonomi berbasis Islam yang dikembangkan di masjid mendapatkan perhatian serius dari Pusat Zakat Umat (PZU) Persis Pusat, sehingga untuk menciptakan pengusaha yang tangguh maka PZU PP Persis menggelar Pelatihan Masjid Bangkit bagi Usaha Kecil dan Menengah yang diikuti peserta yang lolos syarat administrasi dari Bandung dan sekitarnya yang tentu saja memiliki usaha yang kini tengah dijalankan.
Acara berlangsung dari tanggal 22 Oktober sampai 19 November 2016 di Aula PP Persis di Jalan Viaduct, Kota Bandung yang digelar setiap hari Sabtu mulai pukul 08.00-15.00 WIB.
Nara sumber yang dihadirkan untuk mengisi kegitan etrsebut adalah Ustad Achmad Faisal dari Motivacreatif yang juga dai di lingkungan Persis sendiri juga dibantu oleh nara sumbner lain dari Komunitas Pengusaha Pemuda Persis yang ada di lingkungan Persis dengan memberikan materi tentang Self Leadership, Business Model Canvas, dan meet the investor yang bertujuan agar mereka kaum muslimin yang menjalankan bisnis bisa meningkatkan omzet usahanay serta mampu melebarkan sayapnya untuk mendapatkan keberkahan dari usaha yang dijalankannya.
Menurut Ustad Achmad Faisal, Self Leadership mengapa penting diberikan agar para pengsuaha memiliki mental yang kuat di dalam menjalankan bisnis serta mampu menjadi pemimpin khususnya mampu memimpin dirinya sendiri. Bussines Model Canvas, adalah bagaimana pengusaha merancang bisnisnya hanya dalam satu lembar kertas sehingga bisa diterapkan dengan mudah dalam kegiatan usaha yang dimaksud serta Meet The Investor, adalah metode di mana di pengusaha dilatih utnuk bisa mempresentasikan usahanya di depan investor sehingga menarik investor untuk menanamkan modalnya.
“Hal ini dirasa perlu karena kegiatan bisnis yang berbasis masjid, jangan dilaksanakan seadanya tetapi harus dijalankan secara baik dan profesional untuk memajukan ekonomi umat,” tegasnya dalam kesempatan itu.
Intinya kegiatan ini dilaksanakan agar para pengusaha yang menjalankan bisnis di manapun mereka berada akan tetap peduli dengan masjid di lingkungannya, peduli dengan masyarakat yang ada khususnya kaum dhuafa untuk bisa diberdayakan dan mampu memberikan keberkahan bagi lingkungan sekitarnya baik dalam bantuan materi maupun dalam bentuk yang lainnya.
“Pengusaha yang dilatih tentu saja selain mendapatkan keuntungan duniawi dengan keberkahannya juga mendapat pahala yang banyak dari apa yang dilakukannya demi umat,” pungkasnya kapada Panjimas.[DF]