WASHINGTON, (Panjimas.com) – Jet-jet tempur AS dan Rusia terbang sekitar hanya setengah mil dari langit-langit wilayah Suriah, demikian pernyataan seorang pejabat AS pada hari Jumat (28/10).
Insiden 17 Oktober itu diungkapkan kepada wartawan oleh Kolonel John Dorrian dalam pengarahannya melalui “video-call” dari Baghdad, mengutip laporan AA.
Pesawat tempur Rusia terbang sangat dekat dengan pesawat tempur koalisi pimpinan AS malam itu, Kolonel Dorria, menambahkan bahwa para pejabat AS tidak menilai apakah awak militer AS tersebut berada dalam bahaya.
Namun dia mengatakan jet tempur Rusia terbang begitu dekat, namun tak dikenal, dengan pesawat koalisi pimpinan AS itu, dan awak pesawat koalisi AS bisa merasakan bahwa pesawat tempur Rusia membuat turbulensi, gangguan udara.
“Kami tidak ingin menerbangkan pesawat kami dalam jarak setengah mil satu sama lain. Saya dapat meyakinkan Anda terkait itu, ” kata Kolonel Dorian.
“Ada kontak langsung antara kedua pesawat dan kemudian tindak lanjut melalui saluran “deconfliction” bahwa kami telah bekerja sama dengan Rusia untuk beberapa waktu,” kata Dorrian.
Tujuannya adalah untuk melakukan kebalikan hal itu, dengan tidak mengubahnya menjadi insiden besar.
“Ini benar-benar lebih dimaksudkan untuk menjaga tensi ketegangan menurun antara kami dan Rusia dalam situasi sangat padat dan membingungkan, di waktu, ruang pertempuran,” katanya. “Itu sebabnya kami tidak memicunya kemudian.”
AS tidak menilai setiap “niat jahat” dalam insiden itu, kata Dorrian. [IZ]