JAKARTA, (Panjimas.com) – Para jurnalis Muslim menyatakan dukungannya terhadap rencana Aksi Bela Islam 4 November mendatang. Bukan hanya mendukung, Forum Jurnalis Muslim (Forjim) juga siap mengawal aksi tersebut dari sisi pemberitaan.
“Forjim mendukung penuh rencana Aksi Bela Islam II pada Jumat 4 November mendatang. Kita akan mengawal dari segi pemberitaan,” ungkap Ketua Umum Forjim Adhes Satria Sugestian dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu malam (29/10/2016).
Ades mengaku, anggota Forjim di Jakarta sudah mencapai puluhan orang. Baik para jurnalis Muslim yang bekerja di media-media Islam maupun di media umum.
Ia mengungkapkan, telah memberikan instruksi kepada para anggotanya untuk mengawal aksi 4 November nanti. Tujuannya supaya berita yang muncul di media massa benar-benar obyektif sesuai kondisi di lapangan. “Jangan sampai nanti aksi diikuti ratusan ribu orang, ternyata ditulis hanya ribuan,” kata alumni IISIP Jakarta itu.
Ades menyadari, dengan makin dominannya media sosial, sedikit kesalahan tulis yang dilakukan oleh seorang jurnalis akan berakibat fatal. Pasalnya, pada saat yang sama masyarakat juga bisa menyampaikan laporan tentang peristiwa yang sama melalui media-media sosial.
“Jadi seorang jurnalis harus makin hati-hati dan obyektif. Kalau tidak akan kehilangan kepercayaan masyarakat dan bisa-bisa malah dibully,” ingatnya.
Bukan hanya mendukung aksi unjuk rasanya, Forjim, kata Ades, juga mendukung tuntutan umat Islam yang mendesak Presiden Jokowi supaya melakukan penegakan hukum terhadap Ahok yang diduga melakukan penistaan Alquran. Langkah ini harus dilakukan supaya keadilan benar-benar dijunjung tinggi dan perbuatan-perbuatan di luar hukum yang mungkin dilakukan masyarakat dapat dihindarkan.
“Kemarahan umat Islam ini sudah merata di seluruh Indonesia, bahkan juga dunia. Presiden Jokowi harus peka terhadap masalah ini. Jika tidak, bisa-bia ia ikut terancam posisinya,” pungkasnya. [RN]