YOGYAKARTA.(Panjimas.com) – Ribuan umat Islam Yogyakarta berdemo menuntut pemerintah agar Ahok penista Al Quran segera diadili. Mereka berjalan dari masjid Gedhe Kauman menuju Istana Negara Yogyakarta jl Malioboro, tepat didepan beteng Vredeburg, Yogyakarta, Jumat (28/10/2016).
Massa yang sudah memadati masjid Gedhe, setelah selesai sholat Jumat segera berjalan menuju Istana Negara. Mereka meneriakkan “Adili Ahok, Seret Ahok kepenjara” sambil mengibarkan panji-panji mereka. Sebagian ada yang membawa poster bertuliskan “Pak Kapolri Tangkap Segera Ahok” dan juga “Tangkap Ahok Perusak Damainya Indonesia”.
Ustad Irfan S Awwas, Ketua Majelis Mujahidin sebagai orator mengatakan bahwa lima tahun lalu ada Gubernur di Pakistan yang menghina syariat Islam berakhir dibunuh seseorang. Tapi saat ini umat Islam di Indonesia sabar, karena menurut dia umat Islam hanya meminta pemerintah khususnya Polri untuk segera mengadili Ahok.
“Yang menghina Nabi Muhammad apa jawabannya? dibunuh. Hari ini ada Gubernur Cina dan Kafir, ia menghina Islam, menghina Al Quran, apa jawabannya?” teriak ustadz Irfan diikuti jawaban peserta “dibunuh”.
Demikian juga ustadz Okrizal Eka Putra, tokoh ulama Muda Yogyakarta itu meminta Polisi segera menangkap Ahok. Ahok tidak berhak bicara tentang Islam, karena menurutnya orang Islam tidak pernah mengusik agama Ahok.
“Kami adalah umat yang sangat toleran, jangan rusak toleransi kami. Harusnya negara menegakkan hukum kepada orang yang merusak toleransi. Allah akbar, penjarakan Ahok, hukum Ahok. Ahok apa hak ente bicara tentang Islam kami orang Islam tidak pernah bicara agama kalian” ucapnya.
Disela-sela orasi, diatas panggung mobil truk panitia menggemakan nasyid perjuangan. Sampai akhir orasi, dilanjutkan pembacaan pernyataan sikap Gerakan umat Islam Bersatu (GUIB) DIY, yang menuntut aparat hukum untuk segera memeriksa, menahan, dan mengadili Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Sebelum peserta membubarkan diri, aksi ditutup dengan dibacakan doa dan mengerjakan sholat asar berjamaah dengan menutup sementara jalan Malioboro. Aksi berakhir setelah seluruh tokoh ulama dan ustadz yang hadir berfoto bersama didepan pagar Istana Negara Yogyakarta. [SY]