BEKASI, (Panjimas.com) – Melihat polemik dan kegaduhan yang terjadi akibat perkataan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menista al-Quran dan menghina ulama, Aktivis Islam Bekasi, Ustadz Syamsuddin Uba serukan umat Islam bersatu untuk menegakkan hukum dengan syariat Islam.
“Landasan pertama adalah satu kekuatan dengan syahadat yang sama. Kedua, itu musuh yang sama. Berarti umat islam harus bersatu untuk melakukan sebuah penegakkan hukum dengan sistem syariat,” ujar aktivis Islam Bekasi, kepada Panjimas, Selasa (25/10/2016).
Hal ini diungkapkannya untuk mendukung Aksi Bela Islam yang akan diselenggarakan, pada hari, Kamis, 27 Oktober 2016 di Kabupaten Bekasi dan Jum’at, 28 Oktober 2016 di Kota Bekasi.
“Kita mengajak umat Islam dalam rangka ukhuwah Islamiyah. In syaa Allah kita mengajak untuk agenda tanggal 27 Oktober dan 28 Oktober, 30 Oktober Tablik Akbar mengajak umat Islam untuk menuju RI 1 (Istana Negara) pada tanggal 4 November,” katanya.
Kami menghimbau umat Islam yang punya nurani keimanan, katanya, selama al-Quran dihina oleh orang kafir umat Islam harus bangkit untuk bersatu, kalo bisa keluarga diajak.
“Orang kafir itu (Ahok) menghina Islam, menghina al-Quran. Ayat yang kita baca setiap saat malah kita nggak gemetar, bagaimana dihadapan Allah?” tuturnya.
Lebih lanjut, Ustadz Syamsuddin Uba juga menghimbau kepada kaum muslimin untuk turut serta dalam Aksi Bela Islam yang akan diselenggarakan dua hari berturut-turut, yaitu: Kamis, 27 Oktober 2016 dan Jum’at, 28 Oktober 2016.
“Maka kami menghimbau pribadi, keluarga dan seluruh ikhwan yang punya kekuatan nurani, aqidah tauhid hadir untuk melakukan sebuah tindakan aksi sehingga umat Islam tau, kalo bisa bawa liwa sebesar-besarnya, karena ini kesatuan umat Islam,” lanjutnya.
Bagi yang belum siap hadir, tuturnya, ikut mendoakan, hindari fitnah, kasih kesempatan kepada mereka yang melakukan aksi seperti ini toh pertanggung jawabannya dihadapan Allah.
“Hindari polemik, hindari perbedaan. Perbedaan itu cukup di majelis ilmu, di kekuatan dialog, tapi jika sudah seperti itu (aksi) kita itu satu dalam menyuarakan ukhuwah Islamiyah,” tegasnya.
Ia juga menyadari bahwa dasar sebuah perjuangan adalah angkat senjata. Namun, katanya, angkat senjata kalau kita sudah punya wilayah dan kekuasaan (baru) kita angkat senjata, senjata apa saja. [DP]