NEW YORK, (Panjimas.com) – Dengan dimulainya tahun ajaran baru di Suriah yang kini dilanda peperangan berkepanjangan, Badan Dana Anak-anak PBB (UNICEF) menyatakan bahwa lebih dari 1,7 juta anak-anak Suriah kini telah putus sekolah sementara 1,3 juta lainnya berisiko dan terancam putus sekolah, seperti dilansir IINA.
UNICEF juga mengkonfirmasi bahwa hingga kini telah lebih dari 4.000 sekolah di Suriah menjadi sasaran serangan pasukan Assad dan militer Rusia.
“Di Suriah, anak-anak mempertaruhkan nyawa mereka untuk pergi ke sekolah.
Dalam 2 minggu terakhir, 9 anak sekolah, berusia lima tahun, telah kehilangan nyawa mereka dalam dua serangan terpisah di sekitar atau dekat sekolahnya,” kata Perwakilan UNICEF di Suriah, Hanaa Singer dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan selama akhir pekan.
Hanaa Singer mengatakan bahwa 1 dari 3 sekolah di Suriah tidak dapat digunakan karena apakah itu karena rusak, atau hancur.
Selain itu, banyak bangunan sekolah juga dipergunakan untuk melindungi para pengungsi atau sedang digunakan untuk tujuan militer.
Perwakilan UNICEF di Suriah itu juga menambahkan bahwa sejak perang Suriah dimulai pada tahun 2011, terdapat lebih dari 4.000 serangan terjadi terhadap sekolah-sekolah.[IZ]