SOLO,(Panjimas.com) – Suhu panas Jakarta semakin bertambah dengan adanya pelecehan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Tumpulnya aparat penegak hukum yang tidak segera melakukan penangkapan terhadap Ahok membuat umat Islam seluruh Indonesia harus berkali-kali turun kejalan.
Termasuk di Solo, sudah dua kali umat Islam Soloraya melakukan aksi, ikut mengecam dan meminta Ahok segera diadili. Kali inipun Ustadz Dr. Muinuddinillah Basri MA, saat mengisi tausiyah Tabligh Akbar di jalan Honggowongso 139, Kratonan, Serengan, Solo, dalam rangka menghadang pemurtadan RS Siloam turut meminta pemerintah segera menyeret Ahok ke pengadilan.
“Ma’asirol muslimin hafidakumullah, sejak dari Aceh, Medan, dan semuanya telah menunjukkan tuntutan mereka terhadap pemerintah, untuk tegas didalam menyikapi pelecehan terhadap ulama. Majelis Ulama Indonesia telah menyatakan, para tokoh telah menyatakan, tapi sampai detik ini belum ada tindakan apapun” ujar ketua Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) Ahad, (23/10).
Diskriminasi terhadap umat Islam telah ditunjukkan pemerintah, pelecehan terhadap umat Islam, menurut ustadz Muin sekali lagi dilakukan oleh pemerintah. Untuk itu beliau meminta keseriusan kaum muslimin untuk bergerak tidak perlu mengindahkan pemerintah, demi pertanggungjawaban dihadapan Allah nanti diakhirat.
“Maka kita tolak sikap kebanci-bancian penegak hukum ketika hal-hal itu terkait dengan kehormatan kaum muslimin. Untuk itu, apa yang kita katakan kepada Allah, ketika Allah bertanya kepada kita, apa yang sudah anda lakukan ketika Allah dilecehkan, ketika Qur’an dilecehkan, ketika Nabi Muhammad dilecehkan? Tidak ada yang menyelamatkan kita, kecuali kesiapan kita. Ya Allah kami serahkan nyawa kami, kami serahkan harta kami, kami serahkan jiwa kami untuk membela kehormatanmu ya Allah. Hingga kita dimuliakan menjadi orang yang mati syahid” kata pengasuh pondok Ibnu Abbas Klaten itu.
Memuliakan Allah dan RasulNya, kata Ustadz Muin, menjadikan aqidah diatas segalanya. Jika muslim tidak punya ghiroh Islam maka sejatinya dia bukan muslim tapi budak dunia. Banyak pemimpin menjadi jongos penguasa, hendaklah tidak menyurutkan pembelaan umat Islam kepada agama Allah.
“Jangan merasa kita minoritas, kebanyakan Pemimpin Indonesia kalau sudah jadi jongosnya Penguasa sudah tidak punya jiwa kritik, sudah takut dengan penguasa. Kita walaupun jumlah minoritas, ingat ketika kita membela agama Allah maka kekuatan kita bersatu dengan Allah” ujarnya.
Ustadz Muin menilai penguasa saat ini telah melakukan penghianatan Syari’at Islam. Negara berdiri atas perjuangan umat Islam, dengan Syari’at dan tauhid, maka menurutnya justru penguasa saat ini melakukan penghianatan terhadap bangsanya sendiri.
“Ingat Indonesia berdasarkan Ketuhanan yang maha Esa, berdasarkan Tauhid, berdasarkan Syari’at Islam. Tetapi selama ini ternyata penguasa telah melakukan penghianatan terhadap syari’at dan Tauhid. Sehingga mereka lebih condong kepada penguasa asing, pemilik kapital, pengusaha. Untuk itu kita ingatkan, hidup hanya sementara, setelah itu kita menghadap Allah. Maka kita mencari kemuliaan dengan mengorbankan jiwa raga kita untuk membela Islam” tegasnya diikuti takbir ribuan peserta. [SY]