SOLO,(Panjimas.com) – Dewan Syari’ah Kota Surakarta (DSKS) menggelar Tabligh Akbar di depan tanah kosong yang rencana akan dibangun Rumah sakit (RS) Siloam jl. Honggowongso 139, Kratonan, Serengan, Solo, Ahad (23/10/2016).
Acara yang bertujuan menghadang pemurtadan dan penistaan agama ini, dihadiri ribuan peserta dari masyarakat Kratonan dan Soloraya. Sebelum dibuka acara dimulai dengan nasyid hadrah Nur Rohmah, Kartotiyasan.
Menurut Endro Sudarsono, korlap acara mengatakan bahwa diadakannya kegiatan tersebut sebagai bentuk menghadang pemurtadan RS Siloam. Karena pada tahap sosialisasi kepada warga sekitar terdapat kecurangan, adanya 69 kepala keluarga ditinggalkan dalam memperoleh ijin HO.
- Suripto sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Solo dalam sambutannya mengatakan perlunya mewaspadai gerakan orang kafir. RS Siloam diindikasi akan melakukan kecurangan untuk tujuan pemurtadan.
“Semoga kita dikuatkan Allah subhanahu wata’ala untuk melawan orang-orang kafir. Disini kita menyampaikan aspirasi masyarakat Kratonan terhadap pembangunan RS Siloam. Juga untuk menyelamatkan aqidah, karena Siloam adalah rumah sakit berbasis ideologi. Maka kita harus membentengi anak-anak kita dari pemurtadan yang akan dilakukan RS Siloam” ujarnya.
Sementara itu, Sekjen DSKS, Ustadz Tengku Azhar mengutip perkataan Muhammad Natsir tentang bahaya kristenisasi. Dirinya mengingatkan bagi seorang muslim yang tidak peduli urusan saudaranya yang terancam target pemurtadan oleh RS. Siloam dikhawatirkan termasuk golongan munafiq.
“Ustadz Muhammad Natsir dulu mengatakan ada tiga tantangan besar, yang pertama kristenisasi yakni upaya-upaya orang kristen Indonesia dengan program pemurtadan. Jika kita tidak peduli bahaya kristenisasi, permudatan pada warga Kratonan perlu kita ketahui jangan sampai kita masuk sebagai golongan orang munafiq” kata ustadz Tengku.
Dalam acara tersebut juga dibacakan pernyataan sikap dari seluruh Ormas Islam Solo, oleh Ustadz Tengku. Seluruh pimpinan elemen ormas Islam berdiri di panggung untuk dibacakan pernyataan sikap tersebut.
Terakhir inti dari acara yakni tausiyah Ustadz Dr.Muinuddinillah Basri MA, ketua DSKS. Dirinya mengatakan bahwa banyak tantangan umat Islam dari pelecehan Islam, sampai dengan kristenisasi.
“Harus ada sikap tegas dari kita, terhadap pelecehan Islam, ulama kita. Maka kita tolak sikap kebanci-bancian penegak hukum terhadap kasus pelecehan ini. Kemudian kasus Siloam, mudahnya kita diajak makan malam kemudian hilanglah aqidah kita. Jaman Rasul itu lebih baik sakit tapi sabar dan masuk surga, sekarang orang sakit hanya diantar ke rumah sakit sembuh jadi murtad masuk kristen” ucapnya.
Ustad Muin melanjutkan perlunya menjaga aqidah Islam dengan menolak Siloam. Sedang kekafiran dan kekufuran orang Nasrani sudah ditunjukkan oleh Ahok Gubernur DKI Jakarta. Untuk itu masyarakat muslim Solo jangan merasa takut, karena umat Islam punya Allah sedang orang kafir tidak.
“Apakah kalian takut kepada mereka, apakah kalian takut kepada Ahok, apakah kalian takut kepada walikota Solo FX Rudy. Kita punya Allah mereka tidak, kita mati masuk surga sedang mereka jelas masuk neraka” pungkasnya. [SY]