SURABAYA, (Panjimas.com) – Ribuan perwakilan santri, ulama dan habaib Madura dan Wilayah Tapal Kuda (Probolinggo, Lumajang, Jember, Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi dan Malang) menggelar aksi demo di Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur Senin (17/10) siang mendesak Kapolri memeriksa Basuki Cahaya Purnama alias Ahok, karena dinilai telah menistakan agama Islam.
Massa bernama Aliansi Ulama Madura dan Tapal Kuda (AUTADA) ini melakukan aksi unjuk rasa dengan berjalan kaki dimulai dari Masjid Al Akbar Surabaya menuju Polda Jawa Timur untuk menuntut penuntasan proses hukum atas dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat pidato di Kepulauan Seribu yang dinilai telah menghina Al-Quran dan ulama.
Dalam aksi longmarch santri, ulama dan habaib ini Wakapolrestabes Surabaya AKBP Denny SN Nasution ikut berjalan kaki mengawal langsung para santri dan ulama Madura dan Tapal Kuda menuju Polda Jatim.
Para santri membawa spanduk berisi tuntutan diantaranya: “TANGKAP AHOK KARENA TELAH MENODAI AL-QURAN”.
Turut dalam aksi kali ini, KH Dr Ahmad Fauzi Tijani dari Pondok Pesantren Pesantren al Amien Prenduan Sumenep Madura, Habib Abdurrahman Baghlega Assegaf – dari Pasuruan yang juga Imam FPI Jawa Timur.
Saat di Polda, perwakilan ulama diterima beraudiensi dengan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur, Irjen Pol Anton Setiadji.
Dalam pertemuan itu, Habib Abdurrahman Baghlega Assegaf yang juga dikenal tokoh NU Pasuruan mengatakan dirinya dan umat Islam tidak terima agama dipermainkan dan diplintir.
“Ini Al-Quran dimainkan, diplintir-plintir,” ujar Habib Abdurrahman di depan Irjen Anton Setidji dan jajarangan Kapolda Jatim sebagaimana ditirukan ulama Madura KH Muhammad Ma’shum yang ikut serta dalam pertemuan.
Melalui rilis yang diterima Panjimas, para ulama Madura dan Tapal Kuda melalui Kapolda Jatim menyampaikan surat untuk disampaikan kepada Kapolri agar Ahok yang telah menistakan Al-Quran ditangkap dan diadili. Jika penegak hukum membiarkan, para santri dan ulama Madura akan beramai-ramai bergerak ke Jakarta.
Dalam pertemuan itu, Kapolda Jatim mengaku siap meneruskan aspirasi kaum Muslimin Jatim pada Kapolri.
“Insyaallah besok Selasa (18/10) Kapolda Jatim akan menghadap Kapolri, “ ujar KH Ma’sum menirukan jawaban Kapolda Jatim. [TM]