BANTUL ,(Panjimas.com) – Ormas Islam Yogyakarta yang di motori Front Jihad Islam (FJI) gagal menemui Drs. Suharsono, Bupati Bantul guna menagih janji pembongkaran patung Yesus wajah kerahiman di Gereja St. Yakobus Alfeus, Pajangan, Bantul, Yogyakarta.
Jajaran pemerintah Bantul yang menerima kedatangan ormas Islam tersebut berdalih bahwa Suharsono sedang melakukan kegiatan bersama RI 4 di Jogja Expo Center (JEC), Rabu (12/10/2016).
Karena tidak ditemui oleh Bupati, massa kemudian melanjutkan aksinya di depan Gereja St Yakobus Pajagan.
Sebelumnya, Suharsono berjanji akan membongkar sendiri Patung Yesus tersebut jika tetbukti tidak berijin. “Sopo sing bangun tanpo ijin, aku dewe sing arep bongkar, arepo bangunan kuwi duwe e mbahku sedulurku. Tanpo ono ijine. Tetep tak bongkar dewe ” (Siapa yang membangun tanpa ijin, saya sendiri yang akan membongkarnya, meskipun bangunan itu punya Kakek saya, saudara saya. Tidak ada ijinnya, tetap akan saya bongkar sendiri) demikian ucapan Bupati Bantul itu dihadapan FJI.
Untuk itu, FJI mengeluarkan pernyataan sikap yang diserahkan ke pihak Bupati dan Polres Bantul, untuk diketahui kalayak umum bahwa Gereja St. Yakobus Alfeus bermasalah perijinannya.
Budi Harsono, Direktur LBH FJI Al Fatih membacakan Pernyataan Sikap FJI, yang mendesak dilakukannya pembongkaran.
“Menyatakan secara hukum bahwa bangunan patung yesus gereja St Yakobus Alfeus kelurahan sendangsari pajangan tersebut ilegal. Menegakkan hukum yang sebenar-benarnya dan seadil-adilnya dalam kaitannya dengan pembangunan monumen kepala yesus yang dibangun secara ilegal oleh pihak gereja St Yakobus Alfeus kelurahan sendangsari pajangan sebagaimana dalam pertimbangan diatas” kata Budi.
“Memerintahkan untuk membongkar bangunan patung yesus gereja St Yakobus Alfes, Sendangsari, Pajangan, dikarenakan dibangun secara ilegal dalam wilayah Bantul. Apabila tidak segera dibongkar terhitung pernyataan ini diterima maka kami ormas islam yang akan melakukan pembongkaran sendiri. Hal ini adalah sebagai bentuk membantu bupati sebagaimana janjinya” lanjut Budi.
Sementara itu, Abdurrohman, Komandan FJI merasa dipermainkan pemerintah Bupati Bantul. Dirinya berharap janji Bupati segera dilaksanakan dan FJI siap memgawal pembongkaran.
“Kami berharap janji bupati segera dilaksanakan, kami akan mengawalnya. Jadi Bupati itu harus bersikap tegas. Jika tidak dipenuhi maka mungkin dalam waktu dekat kami akan mengerahkan massa yang lebih besar dan akan membongkarnya sendiri” cetusnya. [SY]