SEMARANG,(Panjimas.com) – Hasil audiensi Ormas Islam Jateng dan DIY dengan Majelis Ulama Indonesi (MUI) Jateng bersama jajaran pemerintahan Jateng di kantor Gubernur Jateng, Jl Pahlawan 9, Semarang tidak menghasilkan kesepakatan.
MUI masih ingin melakukan kajian tentang kesesatan Syiah, sementara aparat kepolisin yang telah mengelurakann ijin perayaan Asyuro Syiah, tetap menerjunkan 780 personilnya bersenjata lengkap, Selasa (11/10/2016).
Namun massa dari ormas Islam yang hanya akan pulang, karena start dari Jl Kakap, Kuningan, Semarang Utara, dihadang barisan Brimob, Dalmas dan Shabara, dikira akan membubarkan Perayaan Asyuro di Masjid Nuruts Staqolain, Jl Petek, Semarang Utara.
Sebelumnya, Kapolrestabes Semarang Kombespol Abiyoso Seno Aji telah menjanjikan pimpinan Ormas Islam dalam audiensi yang digelar, akan membubarkan Perayaan Asyuro Syiah jika melihat ada penyimpangan.
“Terkait kegiatan Syiah, itukan dilakukan dirumahnya sendiri, jadi mohon dengan sangat ijinkan saya mengamankan kegiatan disana. Dengan catatan kegiatan disana akan kami abadikan, dari awal sampai akhir, sehingga akan kami berikan kepada sedulur-sedulur ormas Islam untuk dilakukan pengkajian. Seandainya disana ada kegiatan yang melecehkan atau sebagainya, saya yang akan membubarkan” kata Abiyoso.
Abiyoso yang baru menjabat 6 hari di Kapolrestabes Semarang menjamin kegiatan Syiah di Semarang, merupakan kegiatan terakhir, setelah nantinya dilakukan pembahasan keputusan MUI Jateng.
Kesepakatan audiensi pembubaran acara Syiah, dirinya mensurvei lebih dulu bersama Wahyu, salah satu warga Kuningan, yang rumahnya hanya 100 meter dari acara Asyuro untuk memastikan ada tidaknya penyimpangan.
Namun sebelum samapi ditujuan, atas perintahnya, Polisi malah mengamankan secara berlebihan menghadang jalan Kakap tiga lapis barisan Brimob dan Dalmas. Abiyoso sesumbar, bahwa kegiatan Syiah Semarang telah mendapatkan ijin Kepolisian serta pemerintah setempat.
“Ini kegiatan dilindungi undang-undang, maka kami punya kewajiban melindungi. Kalau ada yang nekat berinisiatif membubarkan, maka berhadapan dengan kami” kata Abiyoso.
Atas pengamanan itu, Ormas Islam justru berorasi di hadapan ratusan warga Kuningan, menjelaskan kesesatan Syiah. Setelah selesai mereka membubarkan diri dengan tertib.
Namun ada yang unik dari pantauan kontributor Panjimas, selepas magrib anak-anak kecil yang selesai sholat, lari-lari sambil teriak-teriak “Syiah Laknatullah, Syiah laknatullah”. Dari beberapa Warga Kuningan bilang, “Kalau tadi tempur karo Syiah, yang mau ikut dari warga banyak. Pengikutnya Syiah itu yang banyak dari luar kota”. [SY]