Bandung (Panjimas.com)- Ustadz Salam Russyad, anggota Dewan Hisbah PP Persis, mengingatkan akan bahaya memilih orang kafir sebagai pemimpin atau yang mengatur urusan orang-orang muslim.
Ustadz Salam Russyad menyebutkan bahwa orang kafir tak pernah ikhlas.
“Ikhlas itu maksudnya melakukan sesuatu pekerjaan semata-mata mengharap ridha Allah yang didasari oleh keimanan menurut Islam. Orang kafir jelas tidak beriman kepada Allah karena itulah mereka tidak akan pernah ikhlas. Mereka penuh hasad dan dengki terhadap orang Islam”, tutur ustadz Salam.
Lebih lanjut ustadz Salam Russyad mewanti-wanti kepada seluruh kaum muslimin untuk tidak menjadikan orang kafir ataupun orang musyrik sebagai pemimpin dan teman setia sebab hal tersebut merupakan ranah prinsip yang bisa membuat seseorang tergolong kafir, musyrik, munafik, dzalim ataupun fasik.
“Dampaknya luar biasa bahayanya, coba lihat QS.al-Anfal (8): 73, at-Taubah (9): 67 dan al-A’raf (7): 96.”, ucap ustadz Salam. Beliau menyebutkan setidaknya ada 5 bahaya orang kafir dijadikan pemimpin dan memegang urusan.
Pertama, terjadi fitnah terhadap aqidah ummat, yaitu banyak ummat Islam yang berdosa karena memilih pemimpin kafir tersebut. Kedua, Maksiat akan merajalela karena pemimpin kafir tersebut pasti melegalkan hal-hal yang diharamkan oleh Allah. Ketiga, Terjadi perpecahan ummat, karena pasti terjadi benturan antara ummat Islam yang pro terhadap pemimpin kafir dengan yang kontra terhadapnya. Keempat, terjadi kerusakan akhlaq, karena pemimpin kafir tidak akan menjaga nilai-nilai moral agama. Kelima, tidak akan turun berkah di negeri atau wilayah yang dipimpin oleh orang kafir tersebut yang menyebabkan penduduknya tidak akan pernah tenang.
Dampak-dampak yang disebutkan diatas ternyata sudah terbukti satu per satu. Semoga kita diselamatkan dari fitnah pemimpin kafir. [zah/PERSIS]