SEMARANG,(Panjimas.com) – Ustadz Said Ahmad Sungkar, Dewan Syuro DPW Front Pembela Islam (FPI) Pekalongan berorasi di depan Mapolda Jawa Tengah (Jateng) Jl. Pahlawan Semarang,sebelum ikut diijinkan masuk beraudiensi terkait Penolakan Perayaan Asyuro di Semarang.
“Islam hanya satu, tidak ada dua, karenanya orang Islam wajib membela syariatnya Allah. Ingat Islam dan Iman adalah harga mati, orang Islam murtad kalau mereka menggadaikan keimanan. Allah Akbar!” teriak ulama kharismatik itu, Kamis (6/10/2016).
Ustadz Said Sungkar mengingatkan hakekat hidup hanya milik Allah, maka dalam melakukan amar ma’ruf nahi munkar termasuk menolak ajaran Syiah yakni Perayaan Asyuro, hendaklah diniatkan karena Allah.
“Jangan sekali-kali merasa hidup kita milik kita, karena hidup diciptakan Allah, dimatikan Allah, diberikan pahala oleh Allah tergantung amal perbuatan dari niatan kita. Jangan sekali-kali dari kita datang dengan niat yang bukan karena Allah, untuk menegakkan agama Allah karena akan bercampur kepada kemusyrikan” tegas ulama yang pernah mengeluarkan Pernyataan bahwa Ustadz Mudzakir (Gumuk) adalah Syiah.
Meski peluh keringat bercucuran karena panas terik matahari, ustadz Said Sungkar tidak merasa gerah. Dirinya meminta penegakkan syariat Allah terus diperjuangkan. Orasi yang singkat dan menggebu-gebu ustadz Said Sungkar, menambah semangat para laskar yang menunggu hasil audiensi penolakan acara Syiah, Asyuro pada 11 Oktober mendatang.
“Subhanallah ya ikhwan, hidup kita gak ada gunanya tanpa untuk menegakkan syariat Allah karena kita diciptakan dan untuk mengabdi karena Allah. Allah Akbar” ucapnya. [SY]