SEMARANG.(Panjimas.com) – Pimpinan Ormas Islam se-Jawa Tengah (Jateng) dan DIY menolak perayaan Asyuro Syiah yang akan digelar di Pusat Rekreasi Promosi dan Pembangunan (PRPP) Semarang pada 11 Oktober, di Polda Jateng, Jl. Pahlawan, Semarang, Kamis (6/10/2016).
Ustadz Fuad al Hazimi, perwakilan dari Ansharusy Syariah Jateng menginformasikan akan bahayanya ajaran Syiah. Bahkan dia mengungkapkan bahwa Syiah Indonesia sudah membentuk kekuatan Militer.
“Informasi mantan wakil BIN, As’ad Said Ali yang ditulis di website NU.or.id bahwa Syiah saat ini membentuk Laskar atau sayap militer Syiah” ujarnya.
AKBP Budi Agus, Kasubdit Intelkam menanggapi desakan Umat Islam se-Jateng itu, mengatakan Yayasan Nuruts Staqolain selaku panitia Acara Perayaan Asyuro memang telah memberikan surat pemberitahuan, namun saat ini Polda belum mengeluarkan ijin.
“Direktur Intelkam sedang sedang membahas dengan Muspika Jateng, nanti juga dengan MUI, Kementrian Agama Kanwil Jateng, kemudian Kemenag Kota Semarang tentang kegiatan menyambut Asyuro” terang Budi.
Mediasi tersebut akhirnya memperoleh keputusan yang disampaikan ustadz Aris Munandar pimpinan Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII) Jateng. Meski demikian saat ditanya Panjimas tentang pengerahan massa pada hari Asyuro, umat Islam se-Jateng akan diterjunkan ke Semarang, dirinya membenarkan.
“Hasil audiensi pertama kita diterima baik oleh jajaran Kapolda, yang kedua ijin (Perayaan Asyuro) belum diturunkan. Yang ketiga sekarang sedang dibahas oleh semua pihak, kita dijanjikan untuk tidak diturunkan ijinnya. Ya, akan hadir, akan hadir diterjunkan, untuk menghadang” ujar Ustadz Aris.
Sebelumnya acara mediasi sempat terhadang karena Mulyadi yang mengaku Intel Polda menghalangi perwakilan Ormas se-Jateng. Menurutnya acara tersebut belum ada ijin yang masuk ke Polda. Namun Danang, pimpinan Forum Umat Islam Semarang (FUIS) mengelak, bahkan dirinya telah mengantongi bukti surat pemberitahuan acara tersebut.
Tiga Kompi Satuan Sabhara diterjunkan lengkap dengan senjata laras panjang, senjata gas air mata dan pentungan. Namun adanya sikap Polisi tersebut justru beberapa anggota ormas melakukan orasi didepan Polda Jateng .[SY]