SEMARANG,(Panjimas.com) – Forum Umat Islam Semarang (FUIS) melakukan audiensi dengan Polda Jawa Tengah (Jateng) Jl Pahlawan, Semarang, guna membubarkan acara Syiah yang sudah berkali-kali digelar di Gedung Jateng Fair Semarang, Kamis (6/10/2016).
Sebelumnya beberapa perwakilan ulama, kyai, dan ustadz dari berbagai daerah se Jateng yang hadir untuk beraudiensi, terjadi diskusi alot didepan kantor Polda Jateng. Insiden tersebut dipicu dari pihak intel Polda Jateng bahwa FUIS tidak memiliki ijin yang ditujukan ke pihak Polda Jateng. Namun Danang ketua FUIS mengelak jika pihaknya tidak punya ijin.
“Kami sudah ada pemberitahuan kemarin jam 4 sore” kata Danang pada Polisi berpakaian preman yang menyebut dari intel Polda.
Melihat gelagat yang tidak baik dari pihak Polda Jateng, beberapa laskar yang hadir sontak memasang soundsistem, menggelar spanduk “Tolak Syiah” dan mengibarkan bendera tauhid untuk berorasi didepan kantor Polda.
“Kami tidak peduli meski Polda mau menerima atau tidak, kami akan tetap menolak Syiah. Kami mencintai bangsa ini, maka kami khawatir jika negara ini dihancurkan oleh Syiah yang dipelopori negara Iran. Jika bapak-bapak Polda tidak bisa membubarkan, maka Semarang akan kami Bogorkan” ucap salah satu orator.
Diskusi alot berhasil dicapai setelah Erwin, Komandan Sabara meminta perwakilan sebanyak 20 orang untuk masuk ke kantor Polda. “Baik kami akan ijinkan 20 orang saja, silahkan dipilih ustadz” ujar Erwin.
Beberapa perwakilan dipersilahkan masuk Polda diantaranya, Ustadz Said Sungkar, Ustadz Umar Said (Ulama Yogyakarta), Ustadz Edi Lukito (LUIS), Ustadz Aris Munandar (DDII Jateng), Ustad Fuad Al Hazimi (JAS), Danang (FUIS), Fuad Andreago (AM FUI), Zainal Petir (FPI).
Meski demikian, gabungan Laskar Jateng tetap melakukan orasi didepan Polda Jateng, hingga menunggu audiensi selesai. Terlihat pengamanan dari pihak Polda Jateng dari kesatuan Sabahara, ada yang menggunakan senjata laras panjang, senjata gas air mata dan pentungan. [SY]