JAKARTA, (Panjimas.com) – Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Mabes Polri, Brigadir Jenderal Agung Setya, menyebutkan bahwa pria berinisial SF – pelaku kasus prostitusi online gay di Bogor, Jawa Barat, yang baru-baru ini ditangkap – mendapatkan upah sebesar Rp200 ribu sampai Rp400 ribu.
“SF juga berperan sebagai yang mengeksploitasi anak itu sendiri kemudian juga yang menyerahkan ke saudara U dia mendapatkan Rp200 ribu-Rp400 ribu,” ujar Agung di Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 16 September 2016.
Saat ditangkap di kawasan Bogor, SF tengah bekerja di kantornya di salah satu perusahaan swasta. SF terkadang mencari korbannya di wilayah sekitar sekolah.
“Cari tempat di luar sekolahan, yang dekat dengan sekolah. Dibujuk anak-anak yang mau, diimingi uang untuk tambah pulsa, ganti handphone, kemudian yang bersedia dan dijual,” kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Badan Reserse Kriminal Mabes Polri berhasil mengamankan satu orang pelaku berinisial SF terkait kasus prostitusi online gay di wilayah Bogor, Jawa Barat. Selain SF, polisi terlebih dahulu sudah menangkap tiga orang tersangka, AR, U, dan E.
“SF mengeksploitasi dan menjual anak kepada pelanggan,” ujar Agung, Kamis, 15 September 2016.
Sejauh ini, kepolisian sudah mengidentifikasi korban eksploitasi seksual dari bisnis itu yang jumlahnya bisa mencapai 148 orang. Tapi, yang baru berhasil diungkap oleh penyidik baru tujuh orang. [TM/vivanews]