DEPOK (Panjimas.com) – Dai DDII, Ustadz Insan Mokoginta mengungkapkan, selain ada dugaan Kristenisasi terselubung, ia juga menyampaikan adanya dugaan bermuatan SARA dalam video Pemprov DKI yang memuat pernyataan Ahok saat Rapim.
Hal itu disampaikan Ustadz Insan Mokoginta yang menanggapi beredarnya video Ahok tersebut.
“Ada unsur sara yang sangat menyakitkan terutama kepada Umat Islam. Karena di situ ada idiom yang akrab digunakan oleh umat Islam. Seperti dia mengatakan ‘taushiyah, sembahyang, Nabi Isa’ dan lain lain,” kata Ustadz Insan Mokoginta kepada Panjimas.com, Kamis (29/9/2016).
Oleh sebab itu, Ustadz Insan Mokoginta mendesak pihak-pihak terkait untuk mencermati video tersebut dan mengambil sikap tegas.
“Kami tentu berharap semoga saja pihak-pihak terkait seperti MUI, Ormas Islam harus mencermati hal itu dan mengambil sikap, kalau perlu laporkan beliau ke aparat yang berwajib,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam video Pemprov DKI, Ahok sempat mengucapkan kalimat yang bernada melecehkan sembahyang, yang tentu saja di kalangan masyarakat umum, merupakan idiom yang akrab dan tertuju pada aktifitas ritual umat Islam.
“Itu namanya iman. Bukan cuma ngomong doang iman. Masih ngomong iman iman, sembahyang apa iman, iman. Imannya apa? Gue kasih tahu lo iman seperti apa. Kenapa saya nggak pernah takut kehilangan jabatan. Karena saya tahu jabatan itu Tuhan yang kasih. Kenapa saya nggak pernah takut saya mati karena saya tahu saya pasti masuk surga dan dapat rumah, dapat makan. Itu jaminan mati saya. Saya pengikut Nabi Isa, jelas janjinya. Pasti masuk surga, pasti dapat rumah, pasti makan. Itu iman saya,” ujar Ahok. [AW]