BERLIN, (Panjimas.com) – Ratusan warga Jerman berunjuk rasa di ibukota Berlin pada hari Sabtu (01/10), dengan maksud menyerukan agar dihentikannya serangan-serangan udara rezim Assad di Aleppo, yang telah menewaskan sedikitnya 500 jiwa dalam 2 pekan terakhir, dilansir oleh Anadolu.
Ratusan pengunjuk rasa berbaris dan melakukan pawai aksi massa di Distrik Kreuzberg, Berlin, dengan mengibarkan bendera-bendera revolusi Suriah serta membawa spanduk-spanduk bertuliskan “Save Aleppo” (“Selamatkan Aleppo”), “Aleppo is Burning” (“Aleppo Sedang Berkobar”), “Stop Assad and Putin” (“Hentikan Assad dan Putin”) dan “Russia Stop Bombing Civilians!” (“Rusia, Berhentilah Mengebom Warga Sipil!)”
Sebagian besar para pengunjuk rasa adalah para pengungsi Suriah, tetapi banyak juga rakyat Jerman yang bergabung dengan aksi massa ini, yang juga diserukan oleh beberapa LSM Suriah, termasuk Actions4Syria.
Selama orasi pada aksi tersebut, Koordinator Aksi memperingatkan situasi bencana kemanusiaan di Aleppo, di mana hampir 275.000 warga sipil dikepung pasukan militer Assad.
Juru bicara Aksi juga menyerukan masyarakat internasional untuk bertindak cepat dalam menghentikan pemboman rezim Assad, dan menjamin pasokan akses bangtuan kemanusiaan ke ribuan warga sipil Aleppo.
Sejak 19 September, waktu dimana rezim Bashar al-Assad mengumumkan akhir kesepakatan gencatan senjata selama seminggu yang disponsori oleh Washington dan Moskow, pesawat-pesawat tempur Assad dan milik Rusia telah membombardir daerah-daerah yang dikendalikan kubu oposisi, terutama Aleppo.
Sejumlah warga sipil dilaporkan tewas ataupun mengalami luka-luka dalam serangan itu, yang tetap dilancarkan secara berkelanjutan.
Sejak awal 2011, wilayah Suriah telah menjadi medan pertempuran, ketika rezim Assad menumpas aksi protes pro-demokrasi dengan keganasan tak terduga — aksi protes itu 2011 itu adalah bagian dari rentetan peristiwa pemberontakan “Musim Semi Arab” [Arab Spring].
Sejak saat itu, lebih dari seperempat juta orang telah tewas dan lebih dari 10 juta penduduk Suriah terpaksa mengungsi, menurut laporan PBB.
Sementara itu Lembaga Pusat Penelitian Kebijakan Suriah (Syrian Center for Policy Research, SCPR) menyebutkan bahwa total korban tewas akibat konflik lima tahun di Suriah lebih mencapai angka dari 470.000 jiwa. [IZ]