ALEPPO, (Panjimas.com) – Rumah Sakit lapangan terbesar di Aleppo hancur berantakan pada hari Sabtu (01/10) akibat serangan-serangan bom barel yang dilakukan oleh pasukan rezim Assad, demikian menurut sumber-sumber pertahanan sipil setempat, dilansir oleh Anadolu.
Sebuah helikopter tempur milik pasukan rezim Assad menjatuhkan bom-bom barel di Rumah Sakit di Distrik al-Sakhour, menghancurkan sejumlah mobil ambulans, kata sumber-sumber pertahanan sipil Suriah, yang berbicara secara anonim.
Menurut sumber itu, pasukan rezim Assad menargetkan tim-tim bantuan kemanusiaan yang membantu mengevakuasi Rumah Sakit.
Marwan Salim, seorang aktivis Suriah yang berbasis di Aleppo, mengatakan sejumlah warga sipil dilaporkan tewas dan menderita luka-luka dalam serangan bom barrel itu.
“Jet-jet tempur Rusia dan juga Jet tempur pasukan rezim Assad secara serentak membombardir Distrik al-Sakhour,” kata Salim.
“Daerah Timur kota Aleppo telah dibombardir dengan serangan intensif selama 10 hari. Rusia menyerang menggunakan bom cluster sementara pasukan rezim Assad menyerang dengan bom-bom barel,” imbuhnya.
Sejak 19 September, waktu dimana rezim Bashar al-Assad mengumumkan akhir kesepakatan gencatan senjata selama seminggu yang disponsori oleh Washington dan Moskow, pesawat-pesawat tempur Assad dan milik Rusia telah membombardir daerah-daerah yang dikendalikan kubu oposisi, terutama Aleppo.
Sejumlah warga sipil dilaporkan tewas ataupun mengalami luka-luka dalam serangan itu, yang tetap dilancarkan secara berkelanjutan.
Sejak awal 2011, wilayah Suriah telah menjadi medan pertempuran, ketika rezim Assad menumpas aksi protes pro-demokrasi dengan keganasan tak terduga — aksi protes itu 2011 itu adalah bagian dari rentetan peristiwa pemberontakan “Musim Semi Arab” [Arab Spring].
Sejak saat itu, lebih dari seperempat juta orang telah tewas dan lebih dari 10 juta penduduk Suriah terpaksa mengungsi, menurut laporan PBB.
Sementara itu Lembaga Pusat Penelitian Kebijakan Suriah (Syrian Center for Policy Research, SCPR) menyebutkan bahwa total korban tewas akibat konflik lima tahun di Suriah lebih mencapai angka dari 470.000 jiwa. [IZ]