ABUJA, (Panjimas.com) – Sebanyak 75.000 anak-anak terancam meninggal dunia tahun depan karena kondisi kelaparan akut, jika pihak donor tidak segera merespon dengan cepat kondisi kelaparan akut ini, demikian menurut pernyataan UNICEF) hari Kamis (29/09), mengutip laporan IINA.
Perkiraan UNICEF angka kematian jauh melebihi 20.000 jiwa akibat pemberontakan militan selama tujuh tahun.
Parahnya tingkat gizi buruk dan tingginya jumlah anak terancam kematian membuat wilayah timur laut Nigeria, kini menghadapi krisis kemanusiaan yang terburuk di dunia, kata Kepala Divisi Nutrisi UNICEF untuk Nigeria, Arjan de Wagt.
De Wagt mengatakan banyak anak-anak telah mati karena kelaparan tetapi pihak donor internasiional tidak menanggapi kondisi krisis kemanusiaan ini.
Gizi buruk telah menjangkiti antara 20 sampai 50 persen anak-anak di beberapa daerah itu di timur laut Nigeria, kata pejabat UNICEF itu.
“Secara global, Anda hanya tidak melihat ini. Anda harus kembali ke tempat-tempat seperti Somalia lima tahun yang lalu untuk melihat jenis-jenis tingkat gizi buruk semacam ini,” kata de Wagt.
Hampir 260.000 orang tewas di Somalia antara tahun 2010 hingga 2012 akibat bencana kekeringan yang parah, serta diperburuk oleh situasi konflik.[IZ]