GLASGOW, (Panjimas.com) – Klub sepak bola Glasgow Celtic akhirnya dikenakan sanksi denda oleh UEFA, Asosiasi Sepak Bola Eropa, pada hari Kamis kemarin (29/09), dengan dalih ribuan fans Celtic memimpin aksi protes pro-Palestina selama pertandingan Liga Champions melawan klub Israel, Hapoel Be’er Sheva pada 17 Agustus lalu di Stadion Celtic Park, seperti dilansir Middle East Monitor.
Dalam pernyataan resminya, UEFA mengungkapkan bahwa tindakan aksi protes pro-Palestina oleh fans Celtic itu membuat otoritas UEFA memberikan denda senilai 10.000 euro bagi klub Glasgow Celtic, hukuman denda ini diputuskan setelah UEFA membentuk tim investigasi menyusul aksi pro-Palestina selama pertandingan itu.
Sebagaimana diketahui saat pertandingan berlangsung maupun sebelum pertandingan Liga Champions itu ribuan fans Celtic mengibarkan bendera Palestina dan simbol dukungan lainnya untuk rakyat Palestina. Hal ini dianggap melanggar aturan UEFA yang melarang “gerak tubuh, kata-kata, benda atau cara-cara lain untuk mengirimkan pesan dalam acara olahraga, terutama pesan yang bersifat politik, ideologi, agama, yang menyinggung atau provokatif “.
Juara Liga Skotlandia ini sebelumnya telah dihukum sembilan kali dalam lima musim oleh UEFA atas dasar alasan yang sama. Termasuk dua tahun yang lalu ketika bendera Palestina dikibarkan oleh para supporternya selama kualifikasi Liga Champions melawan KR Reykjavik. UEFA kemudian menghukum klub Glasgow Celtic dengan denda sebesar $18.000 dollar pada tahun 2014 setelah fans mereka melambaikan bendera Palestina selama pertandingan melawan Klub Islandia, KR Reykjavik.
Fans Celtic telah berhasil mendulang dana amal senilai lebih dari £ 172.000 euro untuk rakyat Palestina sejak awal episode perjuangan politik ini.
Komite Disiplin, Etika, dan Kontrol UEFA mengambil tindakan tersebut berdasarkan aturan yang melarang pesan-pesan politik, ideologi dan agama di acara-acara olahraga.
Aksi Pengibaran Bendera Palestina
Ribuan fans Glasgow Celtic tiba di Celtic Park untuk hadir dalam pertandingan Rabu malam (17/08) antara Celtic melawan Hapoel Beer Sheba, klub bola Israel. Tampak sejumlah besar fans Celtic mengenakan atribut hijau dan putih yang khas dan terkenal untuk mendukung tim mereka, selain itu mereka juga mengenakan atribut berwarna merah, hitam, hijau dan putih yang merupakan warna khas bendera Palestina.
Teriakan ‘Free Palestine’ (Bebaskan Palestina) terdengar riuh di luar Stadion Galsgow Celtic. Bahkan saat pertandingan kick off dimulai segera berkibar ratusan bendera Palestina secara serentak di sekitar stadion.
Sebelum aksi massa itu berlangsung, Otoritas sepak bola Eropa, UEFA telah mengancam hukuman denda dan sanksi potensial apabila fans Celtic melakukan pernyataan politik terutama terkait konflik Israel-Palestina.
Banyak dari fans Celtic bagaimanapun, termasuk kelompok suporter terkenal dengan sebutan ‘Brigade Hijau’ (Green Brigade), bersikukuh menolak untuk tunduk kepada ancaman UEFA, bahkan Green Brigade mengeluarkan pernyataan dukungan politiknya melalui media sosial hingga pertandingan usai, yakni ;
“… Kami fans Celtic menuntut hak-hak demokratis kami untuk menunjukkan perlawanan kami terhadap tindakan Apartheid Israel, aksi kolonialisme pemukim Yahudi dan pembantaian Israel yang tak terhitung jumlahnya terhadap rakyat Palestina …”
“Kami akan terus melawan!… Sampai berakhirnya pendudukan brutal dan pengepungan abad pertengahan terhadap wilayah Tepi Barat dan Gaza oleh Israel, hingga terbebasnya rakyat Palestina saat ini dari rantai penindasan apartheid Israel, dan semua pengungsi Palestina diperbolehkan untuk kembali ke tanah air mereka ….”
“Kami akan selalu secara langung dan terbuka mendukung rakyat Palestina! dan menentang penjajah Israel! …“[IZ]