YOGYAKARTA, (Panjimas.com) – Beberapa waktu lalu beredar wacana tentang rencana Presiden Joko Widodo untuk meminta maaf kepada korban kekerasan tahun 1965. Hal itu langsung menarik perhatian segala golongan. Termasuk salah satu korban Djoko Pekik.
Djoko Pekik menilai negara meminta maaf tidak berguna. Menurutnya yang terpenting saat ini adalah bersatu.
“Minta maaf kepada korban 65 itu tidak perlu. Seng Wis Yo Wis (Yang udah udah),” katanya kepada Panjimas saat ditemui medio Agustus lalu di rumahnya di daerah Bantul, Yogyakarta.
Negara meminta maaf itu untuk apa, lanjutnya. Korbannya saja seperti saya biasa saja. Kok negara malah mau minta maaf. “Kalau Jokowi disuruh minta maaf, dia tidak ngerti. wong dia saat itu masih lima tahun umurnya,” pungkasnya.
Dia meminta saat ini yang terpenting bersatu. Saat ini harusnya bersatu melawan musuh bersama yaitu imperialisme. [TM]